Bisnis.com, SERANG - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bertekad melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi guna mencapai target produksi perikanan budidaya 2015 yang ditetapkan sebanyak 17,9 juta ton.
Tri Haryanto, Sekretaris Inspektorat Jenderal DJPB mengatakan program ekstensifikasi dilakukan dengan memaksimalkan lahan tidur milik pemerintah yang belum tergarap, sementara intensifikasi adalah mengubah pola budidaya petani tradisional menjadi super intensif.
“Lahan budidaya perikanan milik kementerian itu ada banyak, misalnya di Banten 56 hektare, Pasuruan 40 ha dan lahan-lahan lainnya. Pada lahan ini terdapat sejumlah bidang yang belum digarap, maka akan dimaksimalkan penggunaannya,” ujarnya di Tangerang, Kamis (26/3/2015).
Dalam program intensifikasi, pemerintah akan mendorong para pembudidaya tradisional untuk menggunakan teknologi dalam membantu peningkatan hasil produksi. Saat ini, penerapan budidaya super intensif baru diterapkan oleh pembudidaya di Jepara.
Selain itu, pemerintah akan melakukan revitalisasi seluruh tambak di Indonesia. Revitalisasi dilakukan dengan memperbaiki saluran irigasi air tambak. Perbaikan irigasi telah dilakukan di tambak-tambak budidaya ikan yang berada di pantai utara Jawa.
"Untuk mengembangkan inovasi dan teknologi dalam budidaya, sejumlah unit stasiun balai besar budidaya air payau yang berfungsi menggelar alih teknologi serta sebagai sarana dan prasarana bisnis budidaya udang dan ikan, juga akan diperbanyak," ujarnya.