Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS MUTIARA: 2014, Produksi Mutiara Turun Signifikan

Produksi mutiara pada 2014 menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pedagang mutiara/Antara
Pedagang mutiara/Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Produksi mutiara pada 2014 menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Ketua Bidang Kerjasama Hubungam Antar Kelembagaan dan Luar Negeri Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) Raditya Poernomo mengatakan pada 2014, produksi mutiara sebesar 5,5 ton dengan pembagian 3 ton dari perusahaan swasta nasional serta 2,5 ton dari perusahaan penanaman modal asing (PMA), yaitu Jepang dan Australia.
 
Sementara itu, produksi pada 2013 sebesar 3.300 kan atau setara dengan 12,375 ton.
 
"2014 ada kemarau panjang, 50% usaha mutiar di laut itu kan tergantung sama dengan kondisi alam," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (23/3/2015).
 
Raditya juga mencontohkan pada 2014, PT Cendana Indopearls, salah satu perusahaan produksi mutiara, tercatat mengalami penurunan produksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Pada 2014, produksi kerang mutiara PT Cendana Indopearls sekitar 342.775 ekor kerang. Pada 2013, produksi kerang mutiara kurang lebih sebesar 953.428 ekor kerang.
 
"Penurunan itu bisa di atas 20%-30%. Seluruh pelaku usaha budidaya mutiara pasti mengalami penurunan ini," ujarnya.
 
Dengan adanya penurunan ini, Raditya pesimis tahun ini produksi mutiara bisa meningkat. Meski demikian, pihaknya berharap usaha budidaya kerang mutiara terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper