Bisnis.com, JAKARTA - Pabrik baja otomotif dan konstruksi patungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) ditargetkan mulai konstruksi pertengahan tahun ini.
Untuk pabrik baja konstruksi yang digarap PT Krakatau Osaka Steel (KSO) diharapkan ground breaking pada Mei tahun ini. Adapun pabrik baja otomotif yang dikerjakan PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) mulai dibangun pada Juli.
“Pabrik baja Nippon ini bisa kurangi impor. Baja otomotif misalnya, standar yang dipakai sesuai standar pabrikan otomotif, seperti Honda, Toyota, Daihatsu, dan lain-lain,” ucap Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Muhammad Khayam kepada Bisnis.com.
Kazuhiro Egawa, Executive Officer Overseas Business Development (Asean, India dll) NSSMC, menyatakan pihaknya meminta kelonggaran pajak berupa tax holiday kepada Kementerian Perindustrian. Pemerintah diharapkan dapat mengabulkan permintaan ini agar iklim investasi RI lebih berdaya saing di Asean terutama dibandingkan dengan Thailand.
Nippon mengakui besarnya potensi pasar domestik di Tanah Air. Rekam jejak pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri, ditambah populasi penduduk bikin RI menarik. Tapi fasilitas insentif fiskal yang sukar dijangkau dianggap sebagai nilai minus.
“Kalau mau tarik investor asing harus ada insentif. Negara lain banyak yang kasih. Pasar Indonesia memang lebih besar tetapi investasi lebih banyak di Thailand karena ada insentif,” ujarnya.
Krakatau Steel memproyeksikan adanya peningkatan pangsa pasar melalui produksi baja otomotif dan konstruksi. KNSS menghasilkan baja lembaran berupa annealed cold-rolled steel dan hot-dip galvanized steel.
Adapun pabrik baja konstruksi besutan KSO diharapkan dapat memperkuat posisi Krakatau Steel di pasar domestik untuk long product, khususnya produk baja profil dan tulangan.