Bisnis.com, PALU - Provinsi Sulawesi Tengah bakal dapat tambahan pasokan listrik mencapai 650 megawatt bila sejumlah proyek pembangkit listrik yang akan dimulai tahun ini selesai.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan ke depan provinsi Sulawesi Tengah tidak akan kekurangan listrik, kendati saat ini masih defisit.
Dia mengungkapkan setidaknya bakal ada tiga proyek pembangkit listrik yang akan dimulai tahun ini. Misalnya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkapasitas 2x50 megawatt di kabupaten Donggala.
"Selain itu juga ada perluasan proyek pembangkit listrik tenaga air Poso Power Energi I berkapasitas 2x 65 megawatt," ujarnya, Senin (9/3/2015).
Dia mengungkapkan pihaknya juga akan nemperpanjang prinsip untuk proyek perluasan PLTA Poso Power Energi III dengan kapasitas 400 MW.
Di luar provinsi Sulawesi Tengah, lanjutnya, juga ada proyek PLTS Lariang dengan kapasitas 300 MW di Sulawesi Barat.
"Kami siap bantu PT Perusahaan Listrik Negara apabila ada kendala perizinan. Asal masyarakat dukung dan kajian studi kelayakan beres, cepat lah perizinan dalam hitungan hari beres. Ini kan demi mencukupi kebutuhan masyarakat juga," katanya.
Sementara itu, General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan mengatakan perusahaan sudah memiliki rencana bahwa seluruh jaringan listrik di Sulawesi dari Sulawesi Utara sampai Sulawesi Selatan akan tersambung.
"Sulawesi, PLN akan tersambung yang menghubungkan Sulut sampai Sulsel, jadi ada jaringan trans sulawesi," ujarnya.
Selain itu, dalam proyek pemerintah untuk penambahan kapasitas listrik sebesar 35.000 MW, Sulawesi akan ada penambahan kapasitas pembangkit sebesar 2.000 MW yang ditargetkan selesai pada 2019.
Dia menambahkan, kalau ada jaringan Trans Sulawesi, maka di mana pun kebutuhan bisa dilayani. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah daerah khususnya untuk perizinan.
"Kami punya harapan Sulawesi Tengah menyala terang benderang," ujarnya.