Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur, BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur, berencana menggandakan pembiayaan menjadi Rp10,8 triliun dalam 2 tahun ke depan menyusul suntikan modal Rp20,3 triliun dari pemerintah.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini menyebutkan total nilai proyek yang dibiayai mencapai Rp100 triliun sehingga menciptakan multiplier effect 9,2 kali.
Adapun berdasarkan portofolio per 31 Desember 2014, SMI telah memberikan komitmen pembiayaan Rp5,57 triliun dengan nilai proyek Rp45,55 triliun atau multiplier effect 8,2 kali.
"SMI siap berperan sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan, SMI fokus mempersiapkan diri untuk memenuhi target 2015," kata Emma, Rabu (25/2/2015).
Sebagai katalis, lanjutnya, SMI akan membantu menurunkan biaya logistik yang tinggi melalui pembangunan berbagai proyek transportasi, seperti pembangunan jalan dan jembatan, pelabuhan dan bandara, termasuk di Indonesia timur. PT SMI juga akan melanjutkan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pembangkit listrik geothermal.
Meskipun demikian, tambahnya, perseroan tidak akan menghilangkan tugas yang selama ini dijalankan Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Sebelumnya, DPR mempertanyakan kelangsungan pembiayaan infrastruktur sosial pascamerger mengingat SMI selama ini hanya membiayai proyek infrastruktur komersial.
Namun, parlemen dalam rapat paripurna DPR RI 13 Februari akhirnya menyetujui pengalihan aset PIP senilai Rp18,3 triliun dan penanaman modal negara Rp2 triliun dalam APBN Perubahan 2015.
"Pascapengalihan aset, SMI akan melanjutkan tugas pembiayaan infrastruktur sosial, seperti rumah sakit," tutur Emma.
Menteri Keuangan menargetkan pengalihan aset PIP akan rampung Agustus sehingga pada bulan berikutnya SMI sudah dapat berjalan dengan fungsi barunya. []