Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Integrasi Commuter Line-Transjakarta: KAI Diminta Tak Hanya Kejar Untung

Untuk mewujudkan rencana integrasi kereta Commuter Line dengan bus Transjakarta, pihak PT KAI Commuter Jakarta diminta tak sekadar memikirkan keuntungan korporasi.
Calon penumpang bus Transjakarta membeli kartu uang elektrik di halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (21/2)./Antara
Calon penumpang bus Transjakarta membeli kartu uang elektrik di halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (21/2)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk mewujudkan rencana integrasi kereta Commuter Line dengan bus Transjakarta, pihak PT KAI Commuter Jakarta diminta tak sekadar memikirkan keuntungan korporasi.

Deputi Gubernur DKI bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho mengatakan rencana pengintegrasian kedua moda transportasi massal ini sudah bergulir sejak lama.

Kendati demikian, saat ini, baru kartu elektroniknya yang memiliki kesamaan platform karena diterbitkan oleh bank yang bekerja sama.

Sementara, infrastruktur terkait perhitungan tarifnya masih berada di pintu yang berbeda.

Inti permasalahannya, kata Tanto, bagaimana bisa melihat ke peningkatan pelayanan terhadap penduduk tanpa memikirkan keuntungan korporasi terlebih dahulu.

Pasalnya, kedua moda ini berada di dua manajemen yang berbeda. PT KCJ sebagai Badan Usaha Milik Negara dan PT Transportasi Jakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah DKI.

"BUMN dan BUMD ini jangan pikirkan soal keuntungan korporasi dulu, pikirkan bagaimana bisa mewujudkan kebijakan yang mendorong perbaikan pelayanan," ujarnya di Balai Kota, Senin (23/2/2015).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI terdapat 11,2 juta penduduk di DKI saat siang hari. Adapun, 1,3 juta di antaranya berasal dari Bodetabek. Dengan tujuan utama bekerja di Jakarta yaitu sebanyak 85,47% atau 1,1 juta orang.

Sementara, wilayah tujuannya adalah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara yang menjadi pusat perkantoran dan pusat perdagangan.

Sedangkan dari sisi moda yang digunakan sebagian besar menggunakan sepeda motor untuk mengakomodasi perjalanan saat berangkat dan pulang ke rumah.

Dari data itu terlihat, terdapat warga komuter yang kesulitan mengakses berbagai moda transportasi publik karena tempat yang dituju tak memungkinkan jika hanya menggunakan satu moda saja.

Dengan demikian, dia menganggap, dengan adanya intergrasi Commuter Line-TransJakarta waktu di perjalanan bisa dipangkas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper