Bisnis.com, BITUNG - Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara, berkomitmen menyediakan lahan hingga 2.000 hektare untuk membangun kawasan ekonomi khusus.
Wakil Walikota Bitung Max J. Lomban mengatakan perluasan lahan tersebut akan dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
“Kalau di Bitung kami sediakan lahan sekitar 500 hektare. Tapi kalau butuh perluasan hingga 2.000 hektare dapat difasilitasi dengan Minut, mereka sangat berminat,” katanya sebagaimana dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Rabu (18/2/2015).
Lomban menambahkan saat ini lahan yang telah siap dibangun menjadi pusat kawasan ekonomi mencapai 92,6 hektare yang merupakan tanah milik negara. Proses pembebasan lahan sedang berlangsung dan diperkirakan selesai dalam waktu dekat sehingga pembangunan tahap pertama KEK dapat segera dimulai.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot tengah merampungkan detail rancangan tata ruang wilayah (RTRW) yang meliputi KEK, perluasan pelabuhan, jalan tol, dan interkoneksi dengan bandara Sam Ratulangi di Manado. Rancangan tata ruang yang dibuat juga telah memasukkan rencana reklamasi pantai seluas 35 hektare.
“Di dalam rencana tata ruang semuanya sudah dimuat, tinggal rinciannya yang dijabarkan dalam detail,” tambahnya.
Khusus terkait reklamasi pantai, Lomban mengatakan pihaknya sudah mulai mengkaji kemungkinan perluasan reklamasi hingga 241 hektare jika memang dibutuhkan. Perluasan area reklamasi ini belum dimasukkan dalam RTRW yang dibahas saat ini, namun dapat diajukan dalam pembahasan selanjutnya.
Menurut Lomban, masterplan pengembangan wilayah KEK berikut sistem pendukungnya telah menarik minat sejumlah investor, termasuk dari China dan Korea. Investor dari China bahkan telah datang ke Bitung untuk meninjau langsung lokasi yang disiapkan.