Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buruh Sektor Maritim & Pertanian Kurang Perhatian

Pemerintah diminta untuk memperhatikan pembinaan tenaga kerja sektor maritim dan pertanian yang selama ini seolah diabaikan.
Buruh memisahkan daging rajungan (kepiting perairan dalam) dari cangkangnya, di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Jatim, Selasa (13/1/2015)./Antara
Buruh memisahkan daging rajungan (kepiting perairan dalam) dari cangkangnya, di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Jatim, Selasa (13/1/2015)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk memperhatikan pembinaan tenaga kerja sektor maritim dan pertanian yang selama ini seolah diabaikan.

Wakil Ketua Komite Bidang Pelatihan Ketenagakerjaan Kadin Dasril Rangkuti mengatakan sektor maritim dan pertanian bisa menjadi andalan bagi pemerintah dalam menekan pengangguran mengingat banyaknya masyarakat Indonesia yang mengeluti kedua bidang tersebut.

"Harus dibina secara maksimal sesuai dengan visi pemerintah yang mengandalkan sektor maritim dan pertanian," katanya, Selasa (17/2/2015).

Dasril menjelaskan untuk pertanian penyerapan tenaga kerja bisa dimaksimalkan pada sektor pengolahan dan distribusi, bukan hanya terfokus pada proses penanaman seperti yang selama ini terjadi.

“Untuk maritim, pemerintah harus melatih para nelayan hingga proses pemasaran, serta menghidupkan iklim kerja di pelabuhan-pelabuhan sehingga tenaga kerja bongkar muat bisa tetap eksis,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2014 masyarakat yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan sebanyak 39 juta orang dari 122 juta jumlah total angkatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper