Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2020 Dibutuhkan Lahan Industri 10.000 Hektare

Kementerian Perindustrian memproyeksikan sampai 2020 dibutuhkan lahan industri 10.000 hektare.
Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam acara refleksi akhir tahun 2014/Antara
Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam acara refleksi akhir tahun 2014/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memproyeksikan sampai 2020 dibutuhkan lahan industri 10.000 hektare.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari mengatakan jumlah itu berasal dari 6.000 ha lahan untuk kawasan industri dan 4.000 ha lahan nonkawasan industri di dalam kawasan peruntukkan industri.

"Selama 2015 sampai 2020 total kawasa industri yang akan dibangun sebanyak empat unit," ujarnya, Selasa (10/2/2015).

Jumlah kawasan industri maupun luas lahan yang dibutuhan semakin bertambah setiap lima tahun.

Untuk periode 2020 - 2025 total kawasan yang dibutuhkan mencapai 15.000 ha, terdiri dari 9.000 ha lahan kawasan industri dan 6.000 ha lahan nonkawasan di dalam area peruntukkan industri.

Selama periode tersebut akan dibangun sedikitnya enam kawasan industri. Jumlah kawasan industri terbanyak yang akan digarap mencapai 26 kawasan pada 2025 - 2030.

Pada kurun waktu ini permintaan lahan kawasan industri diperkirakan mencapai 60.000 ha.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan terdapat tiga fokus arah kebijakan pembangunan industri nasional, yaitu pengembangan wilayah industri di luar Pulau Jawa, penumbuhan populasi industri, dan peningkatan daya saing plus produktivitas industri.

"Fasilitasi pengembangan wilayah industri di luar Pulau Jawa melalui pembangunan 14 kawasan industri dan 22 sentra IKM," ujarnya.

Selain itu Kemenperin juga menargetkan penambahan 9.000 usaha industri besar dan sedang yang 50% di antaranya di luar Jawa, serta 20.000 industri kecil.

Terakhir adalah peningkatan daya saing dengan mendorong ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja melalui peningkatan efisiensi teknis, dan lain-lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper