Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah hendak membatasi peluang investasi baru di industri semen guna mengamankan iklim bisnis bagi perusahaan yang sudah beroperasi selama ini.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan kapasitas produksi semen yang ada sekarang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Apabila aliran penanaman modal baru dibuka lebar, industri ini dikhawatirkan mengalami kelebihan pasokan dan pasar menjadi tidak sehat. Pasalnya perusahaan semen yang ada juga akan melakukan ekspansi bisnis.
Kemenperin juga mengkhawatirkan investasi yang masuk adalah berasal dari perusahaan low technology. Semakin mutakhir teknologi yang digunakan diharapkan semakin mengurangi dampak buruh terhadap lingkungan.
"Saya khawatir, dengan menurunnya ekonomi China, produsen semen di sana pindah ke Indonesia. Saya takut yang masuk adalah yang teknologinya tertinggal, sehingga konsumsi energinya juga tinggi," ujar Harjanto, Senin (9/2/2015).
Kapasitas produksi semen nasional sekitar 77 juta ton per tahun dengan utilisasi di kisaran 70% - 80%. Persentase ini setara dengan volume produksi sekitar 59 juta ton setiap tahun. Adapun realisasi konsumsi semen nasional pada tahun lalu mencapai 60 juta ton.