Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China akan menggelar seminar bertajuk Meraih Peluang Bisnis di Jalur Sutra Maritim dan Tol Laut. Seminar yang menghadirkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ini akan digelar pada 10 Februari 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Seminar ini merupakan tanggapan atas rencana besar pemerintah untuk mengedepankan sektor maritim nusantara.
Wakil Sekretaris Umum Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China Richard Tan mengatakan gagasan tol laut pemerintah Indonesia sejalan dengan konsep pengembangan jalur sutra maritim yang digagas pemerintah China.
Oleh karena itu, pihaknya berharap mendapat penjelasan dari pemerintah terkait dengan kesiapan pemerintah untuk memanfaatkan peluang kerja sama dengan China. Menurutnya, pengembangan jalur sutra maritim berhubungan dengan lalu lintas pelayaran berbagai negara sehingga sangat strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Jalur sutra maritim nanti melewati perairan Indonesia sehingga China pasti sangat tertarik untuk berinvestasi di sektor maritim Indonesia. Oleh karena itu, kita berharap ada penjelasan dari pemerintah tentang rencana pembangunan 24 pelabuhan laut dalam internasional,” katanya, Jumat (6/2/2015).
Menurutnya, sejauh ini kalangan investor belum mendapat penjelasan yang cukup lengkap terkait langkah strategis pemerintah untuk pengembangan tol laut, terutama terkait anggaran dan skema keterlibatan swasta.
Richard mengatakan dalam seminar nanti pihaknya telah mengundang investor China untuk mengetahui secara jelas konsep pengembangan tol laut pemerintah.
“Kita sudah undang melalui Kadin China, nanti sekitar 50 sampai 70 orang akan hadir,” katanya.
Selain Menteri Perhubungan sebagai key note speech, seminar ini juga menghadirkan sebagai pembicara antara lain ketua umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Chairman China Chamber of Commerce in Indonesia Mr. Liu Hao Sheng, ekonom Aviliani, dan pengusaha pelayaran dan logistik Sumadi Kusuma.
Selain itu, seminar ini juga akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar RRC untuk Indonesia Xie Feng, dan Duta Besar Indonesia untuk RRC Sugeng Raharjo.
Menurut Richard, seminar ini juga sekaligus merupakan bagian dari peringatan momen 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China dan juga 60 tahun setelah berlangsungnya Konferensi Asia Afrika.