Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

15 Kawasan Industri Butuh 11.064 MW Setrum

Sebanyak 15 kawasan industri yang dikembangkan Kementerian Perindustrian hingga lima tahun mendatang membutuhkan listrik 11.064 megawatt.
Industri garmen/Antara
Industri garmen/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Sebanyak 15 kawasan industri yang dikembangkan Kementerian Perindustrian hingga lima tahun mendatang membutuhkan listrik 11.064 megawatt.

Belasan ribu megawatt (MW) tersebut berasal dari 13 kawasan industri di luar Pulau Jawa yang menjadi prioritas dalam quick wins Perindustrian. Adapun dua kawasan lain berlokasi di Jawa, yakni di Gresik (Jawa Timur) dan di Demak (Jawa Tengah).

“Saya sedang kembangkan database industri jadi bisa tahu pasti pola pengembangan industri ke depan. Ini nanti memuat lengkap mulai kebutuhan BBM, energi, bahan baku, listrik, pola SDM yang ada, dan lainnya,” ujar Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto, di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Kebutuhan setrum paling banyak adalah kawasan industri Batulicin, Kalimantan Selatan mencapai 2.650 MW. Area ini akan dikembangkan menjadi sentral pengembangan industri besi dan baja dengan total lahan yang dimanfaatkan mencapai 530 hektare.

Industri utama penarik investasi di Batulicin dikembangkan PT Meratus Jaya Iron and Steel. Perseroan ini merupakan usaha patungan (joint venture) antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Antam (Persero) Tbk.

Sementara, kawasan industri yang kebutuhan listriknya diperkirakan paling sedikit adalah Sayung (Jatengland) di Demak, Jawa Tengah sejumlah 42 MW. Fokus industri di wilayah ini adalah aneka industri padat karya dengan total luas lahan 300 hektare. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

GAS INDUSTRI : Penurunan Harga Harus Untungkan Negara

Catat, Mulai 16 April Bir Dilarang Dijual di Minimarket


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper