Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentawai Diusulkan Punya Bandar Udara Baru

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berencana mengajukan proposal pembangunan bandara yang representatif di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk meningkatkan akses transportasi ke daerah tersebut.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berencana mengajukan proposal pembangunan bandara yang representatif di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk meningkatkan akses transportasi ke daerah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumbar Amran mengatakan dalam waktu dekat proposal tersebut sudah diajukan ke pemerintah pusat.

“Kami sudah sampaikan kepada menteri [Menhub Ignasius Jonan] soal rencana pembangunan bandara itu,” katanya di Padang, Senin (26/1/2015).

Menurutnya, Kepulauan Mentawai memerlukan bandara yang mampu menampung pesawat-pesawat sekelas Hercules untuk kelancaran transportasi ke daerah terluar provinsi Sumatra Barat itu.

Apalagi, ancaman bencana gempa dan tsunami di Mentawai sangat tinggi, sehingga sangat diperlukan sebuah bandara yang mampu menampung angkutan pesawat dengan kapasitas besar.

Dari pengalaman gempa 2010, Pemprov Sumbar kesulitan menyalurkan bantuan ke daerah tersebut.

Saat ini Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah memiliki bandara perintis di Desa Rokot Kecamatan Sipora yang dibangun pada 1980 dengan ukuran landasan 900x23 meter.

Namun, bandara tersebut hanya mampu menampung pesawat kecil jenis Cassa berpenumpang 15 orang.

“Sangat tidak refresentatif. Makanya kami ingin ada bandara yang lebih besar,” katanya.

Dia menyebutkan Kementerian Perhubungan sudah memberi lampu hijau agar pemerintah Sumbar menyiapkan dan mengajukan rencana pembangunan bandara itu.

Yusirio, Staf Ahli Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan kebutuhan bandara yang refresentatif untuk wilayah tersebut sangat mendesak menyusul masih minimnya infrastruktur perhubungan ke kawasan tersebut.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Mentawai itu menyebutkan pemerintah sudah menyetujui rencana pembangunan bandara baru asalkan pemda mampu menyediakan lahan untuk pembangunan.

“Rencananya untuk bandara baru dengan panjang landasar 1.400 meter dibutuhkan lahan hingga 120 hektar,” katanya.

Dia mengungkapkan untuk pengembangan Bandara Rokot tidak mungkin dilakukan karena sempitnya lahan yang langsung berhadapan dengan teluk.

Solusinya harus dibangun landasan baru.

“Awalnya ada rencana penambahan panjang landasan Rokot, tetapi karena bersinggungan dengan teluk, makanya dialihkan bangun landasan baru,” kata Yusirio.

Rencana pembangunan landasan baru tersebut dibuat 100 meter dari landasan lama dengan panjang 1.400 meter.

Namun, rencana itu masih terkendala pembebasan sekitar 80 ha lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper