Bisnis.com, JAKARTA—Badan Ekonomi Kreatif menargetkan mampu melipatgandakan kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB), dengan menggenjot pengembangan 14 subsektor yang selama ini belum dioptimalkan.
Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, mengatakan tugas pertama lembaga yang dipimpinnya adalah menyiapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang dapat menggenjot penerimaan negara. Selama ini, ekonomi kreatif belum tergarap maksimal dan baru berkontribusi sekitar 7% terhadap total PDB nasional.
“Saat ini kontribusi ekonomi kreatif masih 7% dari PDB, dan harus ditingkatkan hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun ini dengan mengembangkan subsektor yang selama ini belum tergarap, sehingga dapat menjadi kontributor PDB terbesar,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Triawan menuturkan subsektor ekonomi kreatif yang akan digenjot adalah aplikasi dan game developer, arsitektur desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film dan animasi video, fotografi, kriya atau kerajinan tangan, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
Menurutnya, Badan Ekonomi Kreatif akan memiliki enam deputi yang akan membantu dirinya mengembangkan sektor tersebut, yakni deputi riset, edukasi dan pengembangan, deputi akses permodalan, deputi infrastruktur, deputi pemasaran, deputi fasilitasi hak kekayaan intelektual, serta deputi hubungan dan pengembangan antar wilayah.
“Keenam deputi ini masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, termasuk nanti kantor dan pegawainya,” ujarnya.
Triawan menyebutkan anggaran yang mencapai lebih dari Rp1 triliun untuk lembaga yang dipimpinnya itu pun akan dialokasikan untuk mendorong perkembangan subsektor unggulan dari ekonomi kreatif. Meski begitu, anggaran tersebut baru dapat digunakan setelah rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2015 selesai disahkan.