Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Waka BIN Ini Buka-Bukaan Soal Freeport

Berkarir lebih dari 34 tahun di dunia militer, di mana dua pertiga lebih karirnya mengabdi untuk kepentingan intelijen negara hingga menjabat Wakil Kepala BIN di pengujung karir, Maroef Sjamsoeddin tidak langsung menerima begitu saja ketika ditawari oleh Jim Bob Moffett (Chairman Freeport MacMoran Inc) menjadi pilot PT Freeport Indonesia.
Maroef Sjamsoeddin/Bisnis
Maroef Sjamsoeddin/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Mungkin ini tren baru di Indonesia. Maroef Sjamsoeddin, mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, lulusan AKABRI Udara tahun 1980, dipercaya menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia sejak 7 Januari 2015 menggantikan Rozik B. Soetjipto.

Maroef yang terakhir berpangkat Marsekal Muda TNI AU itu mengatakan, ia bersedia menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia -anak perusahaan Freeport-McMoRan Inc. (FMCG) -- lantaran tertantang untuk memberi sumbangsih di dunia yang berbeda.

Apa dan Bagaimana Maroef dipercaya memimpin PT Freeport, perusahaan tambang asal Amerika Serikat, yang kerap dirundung isu itu?. Berikut nukilannya:

1. 34 Tahun Berkarir di Militer, Duapertiga di Intelijen

Berkarir lebih dari 34 tahun di dunia militer, di mana dua pertiga lebih karirnya mengabdi untuk kepentingan intelijen negara hingga menjabat Wakil Kepala BIN di pengujung karir, Maroef Sjamsoeddin tidak langsung menerima begitu saja ketika ditawari oleh Jim Bob Moffett (Chairman Freeport MacMoran Inc) menjadi pilot PT Freeport Indonesia.

Butuh waktu tiga hingga empat bulan untuk meyakinkan diri menerima tawaran tersebut, dan langsung tancap gas begitu adik Sjafrie Sjamsoeddin itu bilang "Ya". "Saya anggap ini tantangan. Memberi sumbangsih di dunia yang berbeda," kata pensiunan jendral bintang 3 yang hobi renang itu. 

2. Bagaimana Maroef Kenal Freeport?

Ini baru pertama eks orang militer menjadi pucuk pimpinan PT Freeport di Indonesia. Bisa jadi ini dianggap sebagai kepercayaan terhadap profesionalisme perwira tinggi militer Indonesia, tetapi juga ujian untuk pembuktian.

Lantas bagaimana ceritanya Maroef bisa masuk Freport?

Maroef mengaku mengenal PT Freeport pada 2011 saat ditugaskan oleh Menko Pokam membantu menangani kasus pemogokan besar-besaran selama 3 bulan. Setelah mekakukan pendekatan dari nol, selama 3 minggu ia menyelesaikan tugasnya dan pemogokan itu selesai.

James Moffett waktu itu mengucapkan terima kasih karena telah membantu, tetapi Maroef mengatakan: "Saya tidak membantu Anda, tetapi saya mengerjakan tugas saya, membantu Indonesia."

Jawaban itu yang menbuat tercengang. Waktu berjalan, komunikasi Maroef dengan James Moffet yang akrab disapa Jim Bob terus berlangsung, sampai pada akhirnya paruh kedua tahun lalu diminta membantu masuk ke manajemen.

3. Langsung Terbang ke Timika

Hari kedua menjabat Presdir PT Freeport Indonesia, Maroef sudah langsung berkunjung ke Timika, markas besar perusahaan tambang mineral itu. Ia mengundang Kapolda, Pangdam, Gubernur dan Bupati untuk duduk bersama, bagaimana masa depan papua bersama Freeport bisa menjadi lebih baik.

"Saya berani terima pekerjaan itu karena komitmen untuk Papua. Ada pluralisme di sana, ada sosial budaya. Kita ingin meng-Indonesia-kan Papua tetapi juga ingin mem-Papua-kan Indonesia," ujar Maroef, saat berbincang dengan pemimpin media, di Jakarta, Kamis (22/01).

Lulusan AKABRI Udara tahun 1980 yang terakhir menjabat Wakil Kepala BIN itu mengaku tidak tahu berapa lama masa jabatannya sebagai Presdir PT Freeport karena tidak membaca surat pengangkatannya. "Ada suratnya tapi saya tidak baca. Saya kerja saja dulu... Apa itu kan cuma administrasi," jelasnya.

Maroef menganggap apa yang dilakukan tentara sama dengan bisnis tidaklah berbeda. Tentara merebut sasaran, bisnis merebut pasar, katanya.

"Ilmu yang saya peroleh dan pelajari selama ini kepakai, manajerial kepakai, hanya di dua dunia yang berbeda," kata Maroef.

4. Membangun "Clean and Green"

Langkah pertama yang ditawarkan Maroef Sjamsoeddin untuk membenaghi Freeport adalah membangun "clean management" dan "green industry". "Tidak mudah, itu so challenging. Yang menantang itu menarik," kata mantan anggota Pasukan Khas Angkatan Udara itu.

Clean manajemen dimaksudkan agar PT Freeport membangun organisasi perusahaan yang memberdayakan dan memberi manfaat lebih besar lagi bagi stakeholders.

Sedangkan green industry dimaksudkan agar operasi Freeport tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ramah politik, sosial dan budaya.

Karena itu, Maroef melihat empat aspek kuadran dalam kepemimpinannya. Dua kuadran pertama, yakni teknologi dan bisnis, ia lebih mensupervisi karena banyak ahli yang telah menguasai di Freeport. Kuadran ketiga yakni environment, ia akan turut campur setidaknya separuh-separuh. Sedangkan kuadran keempat, politik-ssosial biudaya-keamanan, ia akan mengelola dan mengendalikan sepenuhnya.

5. Mengamankan Operasi dan Investasi

Apalagi, di sisi lain, PT Freeport telah menggelontorkan "investasi gendut" yang tidak hanya akan bermanfaat bagi perusahaan tetapi juga bagi Papua dan Indonesia.

Menjaga operasi ini penting, termasuk dalam mengadopsi kebijakan baru yang diterapkan pemerintah Indonesia. Maroef telah menandatangani kesepakahaman dengan PT Petrogress di Jawa Timur untuk alokasi lahan sekitar 60 Ha bagi pabrik smelter, untuk pengolahan tembaga, yang menelan investasi sekitar US$2,3 miliar atau sekitar Rp25 triliun.

Selain itu, ia juga harus mengamankan investasi untuk pertambangan underground senilai US$18 miliar atau sekitar Rp200 triliun lebih, yang akan dibangun tahun 2017 dan mulai berproduksi tahun 2021.

6. Mengutamakan Mitra Lokal

Maroef Sjamsoeddin berkomitmen untuk mengutamakan mitra lokal dalam pembangunan smelter yang diharapkan akan mampu beroperasi dalam waktu tidak terlalu lama.

PT Freeport akan menggandeng dan memberi peluang bagi BUMN yang mau bekerjasama. Hal itu sudah dirintis melalui perjanjian dengan Petrogres, yang diharapkan akan banyak memberikan manfaat termasuk pemanfaatan tailing untuk pupuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper