Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tantangan Sektor Pertanian Hadapi MEA 2015

Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia menilai tantangan sektor pertanian cukup berat menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean yang akan mulai diberlakukan pada akhir Desember 2015.
Ilustrasi MEA 2015. Sektor pertanian hadapi tantangan berat/Istimewa
Ilustrasi MEA 2015. Sektor pertanian hadapi tantangan berat/Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR--Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia menilai tantangan sektor pertanian cukup berat menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean yang akan mulai diberlakukan pada akhir Desember 2015.

Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Bayu Krisnamurti mengatakan, penetapan Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan membawa banyak konsekuensi pada pembangunan ekonomi nasional, termasuk pembangunan pertanian.

 “Karena itu, penetapan ini harus dilihat sebagai proses alamiah dan disikapi secara proporsional dengan tetap mengedepankan upaya antisipatif yang sejalan dengan aturan serta kesepakatan yang ada,” kata Bayu di sela-sela Rapat Kerja Nasional dan Seminar Nasional PERHEPI di Makassar, Kamis (21/1/2015).

 Dia mengungkapkan secara umum daya saing produk pertanian Indonesia masih cukup beragam. Untuk produk perkebunan secara relatif kondisinya lebih baik.

Demikian juga untuk beberapa produk pangan, untuk padi misalnya rerata produktivitas Indonesia hanya sedikit di bawah Vietnam dan jauh lebih tinggi dari negara Asean lainnya.

 “Persoalannya, begitu banyak produk petani keluar dari lahannya, petani menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya kualitas infrastruktur yang buruk, regulasi yang tidak sepenuhnya mendukung upaya mereka mendapatkan harga jual yang baik dan  peluang untuk meningkatkan nilai tambah produk,” bebernya.

 Semua itu, lanjutnya, membuat daya saing produk petani Indonesia menjadi rendah dan kalah dibandingkan negara-negara Asean lainnya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam menghadapi MEA, pemerintah pusat harus memberikan dukungan yang lebih besar untuk sektor pertanian. Regulasi dan kebijakan harus benar-benar berpihak pada lingkup pertanian.

 "Saya optimistis kita bisa melewati Malaysia, dengan mendorong hilirisasi industri pertanian,"  tegasnya.

Syahrul berharap, PERHEPI bisa menghasilkan rekomendasi untuk memajukan sektor pertanian, utamanya dalam menghadapi MEA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Wiwiek Dwi Endah
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper