Bisnis.com, JAKARTA - Penetapan lokasi smelter tembaga katoda PT Freeport Indonesia di lahan PT Petrokimia Gresik hanya sebatas sewa lahan. Petrogres tidak masuk sebagai pemilik melalui saham.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengatakan pihaknya siap memiliki saham di smelter itu. Sayangnya, BUMN pupuk itu tidak memiliki dana.
"Ya kalau ada dana ya tidak apa-apa [memiliki saham di Freeport]," katanya, Kamis (22/1/2015).
Namun, pihaknya lebih memilih fokus untuk pembangunan pabrik amoniak Unit II sehingga dia hanya ingin fokus di industri pupuk.
Rencananya, dengan adanya penambahan smelter tembaga katoda di kawasan itu, maka akan ada peningkatan produksi asam sulfat.
Padahal, jelasnya, saat ini kebutuhan asam sulfat sekitar 1 juta ton dipasok oleh PT Smelting di Gresik.
"Smelting mengirim 1 juta ton asam sulfat tetapi kami masih impor juga. Pengembangan [bisnis] kami nantinya kira-kira diperlukan 2 juta ton lagi," ujarnya.
Nantinya, pihaknya akan menyambung menggunakan pipa sepanjang 200 meter untuk menyerap asam sulfat dari smelter baru itu. Langkah ini, jauh lebih menguntungkan daripada pihaknya memperoleh pasokan yang dikirim melalui kapal.