Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Hotel di Sumbar Mulai Meredup, Ini Dua Pemicu Utama

Sejumlah hotel di Sumatra Barat mulai mengurangi jumlah karyawan menyusul rendahnya okupansi pada awal tahun serta dampak turunan dari edaran Menpan yang melarang pemda menggelar rapat dan pertemuan di hotel.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com, PADANG - Sejumlah hotel di Sumatra Barat mulai mengurangi jumlah karyawan menyusul rendahnya okupansi pada awal tahun serta dampak turunan dari edaran Menpan yang melarang pemda menggelar rapat dan pertemuan di hotel.

General Manager Grand Zuri Hotel Padang Surni Yanti mengatakan manajemen memangkas delapan orang karyawan tidak tetap di awal tahun ini sebagai upaya efisiensi dan mengurangi beban gaji.

 “Ya, ada pengurangan. Kami kurangi delapan orang, itu juga karyawan tidak tetap,” katanya kepada Bisnis, Selasa (20/1).

 Dia menyebutkan periode awal tahun adalah masa sulit bagi pengelola hotel, karena agenda pemda, korporat, maupun leasure sangat kecil. Akibatnya okupansi hotel ikut anjlok, sehingga efisiensi dilakukan agar beban operasional tidak membengkak.

Ketatnya tekanan di sektor perhotelan juga membuat Ibis Hotel Padang mengurangi 5% dari total 110 karyawannya. Namun, hotel di bawah manajemen Accor itu enggan merinci status karyawan yang “dirumahkan”.

Jamal Muhammad, General Manager Ibis mengakui tidak ada pilihan selain mengurangi karyawan untuk mengurangi beban operasional.

Apalagi, setelah edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN RB) soal larangan bagi pemda untuk menggelar pertemuan dan rapat di hotel, membuat revenue hotel itu turun 40% lebih.

“Kami masih lihat dulu prospek jangka panjang, tetapi untuk saat ini mau tidak mau harus ada pengurangan karyawan,” ujarnya.

Jamal menyebutkan sepanjang tahun lalu, rerata okupansi hanya berkisar 55%. Penurunan terjadi pada periode November dan Desember, dimana biasanya merupakan puncak tertinggi tingkat hunian.

Dia mengatakan manajemen masih merumuskan strategi agar okupansi tahun ini tidak anjlok, atau minimal sama dengan pencapaian tahun sebelumnya.

Penurunan yang sama hampir terjadi di seluruh hotel di Sumbar. Grand Inna Muara Hotel misalnya, untuk periode Desember 2014 hingga dua pekan pertama tahun ini, revenue mengalami penurunan 40%.

“Terasa sekali, untuk revenue sampai 40%, tetapi kami pertahankan tidak ada pengurangan karyawan,” kata Anelly Febriani, PR Officer Grand Inna Muara.

Namun, untuk jangka panjang tidak ada jaminan hotel-hotel tersebut tidak mengurangi jumlah pegawainya jika okupansi terus anjlok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper