Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD Digangsir, Jabar Bangun 1.106 Fasilitas Sanitasi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun ribuan fasilitas sanitasi dan air bersih pada 2015.
Proyek sanitasi dibutuhkan untuk memasok air bersih ke masyarakat/bisnis.com
Proyek sanitasi dibutuhkan untuk memasok air bersih ke masyarakat/bisnis.com


Bisnis.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun ribuan  fasilitas sanitasi dan air bersih pada 2015.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan rencana pembangunan fasilitas sanitasi adalah penggangsiran anggaran APBD 2015 yang terkoreksi dan harus dialokasikan ke bidang kesehatan sebesar Rp611,7 miliar. "Fasilitas sanitasi akan dibangun kurang lebih di 1.106 titik," katanya, Kamis (15/1/2015).

Menurutnya, alokasi ratusan miliar untuk sanitasi terbilang hal baru, karena biasanya Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar hanya mendapat alokasi Rp50 miliar paling besar. "Ini baru pertama kalinya, biasanya hanya puluhan miliar. Luar biasa," katanya.

Pemprov Jabar mengalihkan ratusan miliar anggaran karena didorong evaluasi Kementerian Dalam Negeri agar pemenuhan anggaran untuk kesehatan sekurang-kurangnya mencapai 10%. Dana setelah mengoreksi anggaran mencapai sebesar Rp432 miliar sesuai dengan evaluasi dari Kemendagri.

"Seluruhnya terkoreksi Rp432 miliar. Masuk semua ke kesehatan makanya anggaran sanitasi Rp611 miliar," paparnya.

Pemenuhan fasilitas sanitasi dinilai masuk dalam sumber kesehatan. Gubernur Jabar menilai banyak orang sakit akibat kurangnya air bersih.

Rencananya pembangunan fasilitas sanitasi ini akan diarahkan pada kabupaten yang masih memerlukan dukungan fasilitas. "Kalau di desa tidak ada masalah, kalau di kota akan memengaruhi air bawah tanah. Instalasinya biar warga yang menentukan," katanya.

Heryawan mengaku pemenuhan fasilitas sanitasi di Jabar sudah semakin baik di angka 63%. Menurutnya angka itu hampir mendekati target pusat mengingat untuk fasilitas air bersih saja sudah 65%.

"Sekarang kondisinya lebih bagus dibandingkan dengan 2008. Jauh, tapi program ini harus kita kejar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper