Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Tebu di Sragen Minta Program Bongkar Ratoon, JK Langsung Oke

PT Perkebunan Nusantara IX meminta pemerintah melanjutkan program peremajaan perkebunan tebu (bongkar ratoon) untuk meningkatkan produktivitas ladang tebu di Jawa Tengah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SRAGEN - PT Perkebunan Nusantara IX meminta pemerintah melanjutkan program peremajaan perkebunan tebu (bongkar ratoon) untuk meningkatkan produktivitas ladang tebu di Jawa Tengah.

Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko mengatakan produktivitas ladang tebu di Sragen rata-rata 70 ton per hektare. Masih jauh dari harapan pemerintah 100 ton/ha.

"Tanam ulang relatif mahal. Kalau ada program bongkar ratoon seperti yang pernah diberikan Kementerian Pertanian tahun-tahun sebelumnya akan sangat membantu petani," ujarnya di sela kunjungan Wapres Jusuf Kalla di Pabrik Gula Mojo, Jumat (5/12/2014).

Program bongkar ratoon, imbuh Adi, dapat dilaksanakan setelah masa tanam 2015 selesai. Pasalnya, saat ini petani sudah mulai menanam bibit tebu di ladang mereka.

Permintaan tersebut langsung mendapatkan tanggapan positif dari Wapres yang didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofjan Djalil, dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.

"‎Oke, tinggal sewa buldozer saja. Bongkar ratoon bagi petani, kasih bibit baru. Besok saya ke Pasuruan suruh fokus penelitian gula," kata JK.

JK juga akan berbi‎cara dengan Kementerian Pertanian untuk menggulirkan program tersebut pada tahun depan.

‎Dirut PTPN IX menambahkan Sragen menyimpan potensi produksi gula yang cukup besar. Pasalnya, kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki sekitar 7.000 ha lahan perkebunan tebu yang dapat menghasilkan bahan baku hingga 600.000 ton.

Namun, bahan baku tersebut tidak mampu seluruhnya diserap oleh Pabrik Gula Mojo lantaran kapasitas giling yang hanya 284.446 ton pada 2014.

‎PG Mojo hanya satu dari 9 PG yang berada di bawah naungan PTPN IX. Delapan PG lainnya, yakni Jatibarang, Pangka, Sumberharjo, Sragi, Rendeng, Tasikmadu, dan Gondang Baru.

Untuk mencapai swasembada gula, produksi nasional harus mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi 2,8 juta ton dan gula industri 3 juta ton per tahun. Pemenuhan konsumsi ‎dalam negeri tersebut ditargetkan dapat terealisasi dalam 3-5 tahun mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper