Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax naik hingga 137% setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.
SVP Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan konsumsi Pertamax mencapai 5.219 kiloliter per hari atau naik 137% dari rata-rata konsumsi harian yang mencapai 2.200 kiloliter.
“Itu rata-rata seminggu terakhir [setelah kenaikan harga BBM bersubsidi],” katanya seusai rapat dengan Komite Reformasi Tata Kelola Migas di Jakarta, Rabu (3/12).
Menurutnya, perubahan konsumsi itu belum mencapai keseimbangan pola konsumsi yang baru. Pertamina harus mengevaluasi dalam jangka yang lebih lama.
“Bisa jadi naik terus,” ujarnya.
Namun, dia menegaskan kenaikan konsumsi Pertamax tidak mampu membendung potensi jebolnya kuota BBM bersubsidi.
Berdasarkan hitungan Pertamina, kuota BBM bersubsidi akan jebol dari patokan 46 juta kiloliter yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Negara Perubahan 2014 (APBN-P 2014).
“Karena solarnya sudah terlalu parah [tingkat jebol kuota],” ungkapnya.