Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhotelan Tumbuh, Kredit Investasi Akomodasi Soloraya Capai Rp29 Miliar

Bank Indonesia Perwakilan Solo mencatat kredit investasi terbanyak didominasi untuk sektor penyediaan akomodasi, makanan dan minuman pada Oktober yang mencapai Rp29,43 miliar karena dipengaruhi pertumbuhan investasi berupa pembangunan hotel berbintang di Kota Solo.
Ruangan kamar Hotel Neo Banjarbaru. Kredit investasi perhotelan tumbuh/Istimewa
Ruangan kamar Hotel Neo Banjarbaru. Kredit investasi perhotelan tumbuh/Istimewa

Bisnis.com, SOLO—Bank Indonesia Perwakilan Solo mencatat kredit investasi terbanyak didominasi untuk sektor penyediaan akomodasi, makanan dan minuman pada Oktober yang mencapai Rp29,43 miliar karena dipengaruhi pertumbuhan investasi berupa pembangunan hotel berbintang di Kota Solo.

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Ismet Inono menyatakan peningkatan untuk investasi hotel diangka sekitar Rp18,1 miliar. Menurutnya, keperluan akomodasi, makanan dan minuman sangat dibutuhkan bagi pelaku usaha perhotelan mengingat kebutuhan meningkat.

“Bertambahnya pendirian hotel dan kunjungan wisatawan yang menginap di hotel berpengaruh terhadap permintaan akomodasi,” paparnya kepada Bisnis, Rabu (3/12). 

BI mencatat Kredit investasi atau KI pada Oktober 2014 sebesar Rp8,01 triliun, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,99 triliun dengan dominasi penyaluran KI masih terdapat pada sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta penyediaan akomodasi, makanan dan minuman.

Secara umum, kinerja perbankan di wilayah Soloraya terus mengalami peningkatan. Pada Oktober 2014, indikator utama perbankan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Total aset perbankan tumbuh sebesar 18,85% year on year (y-o-y), Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 14,89% (y-o-y), dan Kredit Pembiayaan tumbuh sebesar 17,27% (y-o-y).

“Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan dalam penyaluran kredit kecuali sektor real estate, persewaan,” katanya.

Sementara, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 25,49% (y-o-y). Kredit investasi tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 21,33% (y-o-y). Sedangkan penyaluran kredit konsumsi hanya tumbuh sebesar 0,03% (y-o-y).

Menurut Ismet, penyaluran kredit modal kerja (KMK) di wilayah Soloraya untuk sektor konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 8,99% month to month (m-t-m) atau meningkat sebesar Rp48,76 miliar dibandingkan bulan sebelumnya terutama untuk perluasan usaha konstruksi perumahan (tipe di atas 70) di luar wilayah Soloraya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper