Bisnis.com, DENPASAR - Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi di tengah harga minyak dunia yang turun masih mendapatkan penentangan dari sejumlah kalangan. Namun, menurut Eko B Supriyanto, Peneliti The Finance Research, kebijakan tersebut adalah langkah jenius.
Dia mengatakan jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan menyebabkan kerusakan seluruh elemen terutama inflasi yang tinggi, dan nilai tukar rupiah cenderung lemah.
"Kalau tidak dinaikkan yang terjadi adalah kerusakan seluruh elemen. Inflasi, nilai tukar rupiah bakal ndelosor," di acara Diskusi Mengenal Sumber Pendanaan Bank, Bali, Kamis (27/11/2014).
Terkait kubu kontra di DPR yang akan menggunakan hak interpelasinya, Eko menuturkan kisruh ini hanya terjadi dalam waktu singkat. Menurutnya, setelah Juni tahun depan akan terlihat hasil positif dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Setelah Juni, kita akan menikmati hasil dari kenaikan BBM. APBN akam terserap ke sektor yang lebih produktif ," katanya.
Sebelumnya, inisiator hak interpelasi kenaikan harga BBM dari Fraksi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun mengklaim telah mendapatkan dukungan lebih dari 200 anggota DPR.