Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Petrokimia Fluktuatif, CAP Aman

Direktur SDM dan Administrasi Korporat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP) Suryandi mengatakan semakin terintegrasi bisnis produsen petrokimia akan lebih stabil terutama menghadapi gejolak harga dan ongkos produksi.n

Bisnis.com, BANTEN--Direktur SDM dan Administrasi Korporat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP) Suryandi mengatakan semakin terintegrasi bisnis produsen petrokimia akan lebih stabil terutama menghadapi gejolak harga dan ongkos produksi.

"[Harga petrokimia turun] karena harga minyak yang turun, yang penting margin sejauh ini masih bisa di-maintain seperti sebelum harga minyak turun," kata dia, di Cilegon, Banten, Rabu (26/11/2014).

Berdasarkan data Platts Global Petrochemical Index (PGPI) harga petrokimia pada Oktober tahun ini turun 4% terhadap bulan sebelumnya. Bulan lalu tercatat US$1.324 per metrik ton, sedangkan pada September US$1.384 per metrik ton.

Harga petrokimia terus anjlok sekitar 10% terhitung sejak 8 Oktober 2014 atau setara rerata US$8 per metrik ton per hari. Kondisi ini sejalan dengan penyusutan harga minyak mentah sekitar 10% dan nafta 15% pada periode yang sama.

Suryandi mengaku sulit memperkirakan sampai kapan penurunan harga petrokimia berlangsung. Yang pasti harga jual produk jadi tidak lantas ikut anjlok pada saat yang sama.

Penyesuaian harga barang jadi terhadap pergerakan bahan baku diperkirakan antara dua sampai tiga bulan. "Harga jual itu terpengaruh juga dari biaya produksi yang terpengaruh kenaikan tarif listrik," ucapnya.

Bahan baku merupakan aspek paling krusial dalam fluktuasi harga jual produk petrokimia. Komponen ini berkontribusi hingga 80% dalam ongkos produksi, listrik sekitar 5%, sedangkan BBM dan upah buruh sekitar 3% - 5%.

Sejak awal tahun ini CAP terus beroperasi penuh. Ruang produksi polipropilena 480.000 ton per tahun terealisasi di kisaran 470.000 ton, tren yang sama untuk polietilena yang berkapasitas 336.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper