Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Pengecer di Sulut Jual Gula Rafinasi

Pedagang pengecer di Kota Manado, Sulawesi Utara, mengakui masih menjual gula rafinasi, yang khusus diperuntukkan untuk industri, secara bebas kepada masyarakat umum.
Sulut bukan daerah produsen gula. /Bisnis.com
Sulut bukan daerah produsen gula. /Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO - Pedagang pengecer di Kota Manado, Sulawesi Utara mengakui masih menjual gula rafinasi, yang khusus diperuntukkan untuk industri, secara bebas kepada masyarakat umum.

"Kami masih menjual gula rafinasi dan gula kristal putih," kata Non (39), salah satu pedagang di Pasar Bersehati, Kota Manado, Minggu (16/11/2014).

Dia mengatakan masih menjual gula rafinasi, karena banyak masyarakat yang menginginkan kebutuhan pokok yang satu itu.

Masyarakat masih banyak membeli produk tersebut, karena lebih putih, halus dan kelihatan bersih, katanya, apalagi harganya sama dengan gula kristal putih yakni Rp11.500 per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengakui bahwa gula rafinasi memang masih beredar di Manado. "Gula rafinasi tersebut, hanya diperuntukkan untuk industri, bukan untuk masyarakat umum," kata Hanny.

Sulut memiliki ratusan industri kecil dan menengah (IKM), yang masih memiliki modal yang kecil, sehingga belum mampu membeli gula rafinasi dalam jumlah yang besar, sehingga diperbolehkan membeli gula rafinasi kiloan.

"Namun, telah dibatasi peredarannya, karena banyak masuk gula kristal putih," katanya.

Hanny mengatakan perlu diketahui Sulut bukan daerah produsen gula, sehingga pemerintah terus mengawasi agar stok gula pasir di pasaran maupun di tangan distributor, tetap aman.

"Pemerintah akan tetap menjaga agar stok kebutuhan pokok di Sulut termasuk gula pasir terjaga," jelasnya.

Sulut, kata Hanny, membutuhkan gula pasir sebanyak 3.500 ton setiap bulannya, dan pihaknya jamin stok yang ada akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Stok gula pasir di Sulut, baik di tangan distributor dan pedagang sekitar 9.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper