Bisnis.com, JAKARTA--Rusia menjajaki peluang kerjasama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia untuk mendukung pencapaian target penambahan daya 35.000 MW dalam 5 tahun mendatang.
Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Ivanovna Matviyenko mengatakan investasi berbasis teknologi canggih tengah dijajaki Rusia di Indonesia. Salah satunya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
"Kerja sama di bidang teknologi canggih, kita juga membahas kesempatan keikutsertaan Rusia dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir," ujarnya seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (12/11).
Pada September 2014, perusahaan energi asal Rusia, Rosatom, berkunjung ke Batam untuk menawarkan kerjasama pembangunan PLTN berkapasitas 1.200 MW. Proyek tersebut diproyeksi menyedot investasi hingga US$9 miliar.
PLTN dinilai sebagai solusi untuk mencegah krisis listrik di pulau Sumatera bagian utara, sekaligus mendukung pencapaian target bidang energi yang dicanangkan pemerintah Jokowi-JK, yakni pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam 5 tahun.
Tak hanya itu, Rusia juga membidik peluang investasi di bidang satelit. "Kita juga membahas untuk meletakkan sistem-sistem satelit Rusia di Indonesia," imbuhnya.
Negara Beruang Merah ini juga berniat terus mendorong kerjasama di bidang militer dan penanggulangan terorisme internasional. Apalagi, baru-baru ini Indonesia-Rusia merampungkan pertemuan teknis bidang militer di Jakarta.