Bisnis.com, JAKARTA— Coca Cola Amatil Indonesia siap menerima kucuran dana sebesar US$500 juta dari kesepakatan awal antara The Coca-Cola Company (TCCC) dan Coca-Cola Amatil (CCA) guna mendukung percepatan ekspansi dan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang dan keberhasilan perusahaan.
Pekan lalu Coca-Cola Amatil (CCA) telah mengumumkan eksekusi dari Kesepakatan Awal dengan The Coca-Cola Company (TCCC) dengan mengakselerasi strategi pertumbuhan dari CCA Indonesia (CCAI), sebagai kompensasinya investasi tersebut, kepemilikan saham biasa sebesar 29,4 persen.
Menanggapi pemberitaan sebelumnya, (Rencana Investasi Coca Cola US$500 Juta Belum Terkonfirmasi), investasi besar ini digunakan untuk mendukung percepatan ekspansi dari produksi CCAI, penyimpanan, dan infrastruktur pendingin untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang dan keberhasilan perusahaan di pasar ini.
Hadirnya investasi ini diharapkan mampu memperluas pilihan produk yang ditawarkan, membangun peluang-peluang konsumsi baru dan menawarkan lebih banyak paket penjualan produk dengan harga terjangkau.
“Investasi ini akan memungkinkan kita meraih kesempatan pertumbuhan dari salah salah negara terbesar dan paling dinamis di dunia dengan memampukan sistem kita menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen dan pelanggan,” tutur Ahmet Bozer, Presiden dari Coca-Cola Internasional dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (4/11).
Kesepakatan investasi ini masih akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham CCA, Dewan Direksi TCCC, serta kepatuhan penuh terhadap peraturan terkait yang berlaku di Indonesia. Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPS) dari pemegang saham CCA akan dilakukan pada bulan Februari 2015.
Allison Watkins, Direktur Pengelola Grup dari CCA, mengatakan rencana investasi ini merupakan kemajuan yang menggairahkan baik bagi CCA dan TCCC. Dengan populasi lebih dari 240 juta penduduk dan kelas menengah yang tumbuh cepat, Indonesia menjadi pasar pertumbuhan yang penting bagi CCA.
“Kami telah membangun sebuah rencana untuk peningkatan infrastruktur dan pengembangan kapasitas yang akan memampukan kita memperkuat posisi pasar kita dalam jangka panjang dan menghasilkan pengembalian (return) lebih besar dari biaya modal bagi CCAI.” Tuturnya.