Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelatihan Pemasaran bagi Petani, Ewindo Gelar Supermarket Day di Banten

PT East West Seed Indonesia (Ewindo,)produsenn benih sayuran hibrida, memberikan pelatihan pemasaran produk kepada petani di Banten melalui supermarket day pada 8 Oktober.
Ilustrasi Salah satu acara Ewindo di IPB/Antara
Ilustrasi Salah satu acara Ewindo di IPB/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT East West Seed Indonesia (Ewindo,)produsenn benih sayuran hibrida, memberikan pelatihan pemasaran produk kepada petani di Banten melalui supermarket day pada 8 Oktober.

Agung Pratama, area marketing manager Ewindo wilayah Banten, mengungkapkan super market daya yang digelar pada Rabu lalu itu untuk memudahkan penjualan hasil pertanian dengan mempertemukan petani, suplier, dan pengelola pasar modern (supermarket).

"Acara ini juga menjadi sarana edukasi petani,khususnya di Banten dan sekitarnya untuk berpartisipasi mendukung pertumbuhan sektor retail modern dan tradisional, serta bisa menghemat rantai penjualan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10).

Petani, sambungnya, mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi soal standar sayuran yang diterima pasar modern.

Pelatihan diberikan suplier Rizka Flora yang banyak memasok buah dan sayuran ke pasar modern seperti Hero, Giant, Carrefour, dan Lotte Mart.

Agung mengatakan Ewindo dalam operasinya selama 25 tahun di Indonesia terus mengembangkan produk-produk benih berkualitas yang menguntungkan petani, yakni tahan terhadap penyakit dan hasilnya lebih banyak.

Hadir dalam supermarket day Direktur Keuangan Ewindo Kurniawan Sutedja, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Provinsi Banten Oong Syahroni, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, dan perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten.

Agung mengatakan bahwa acara tersebut sekaligus menjadi sarana mengedukasi petani-petani Indonesia, khususnya di provinsi Banten dan sekitarnya, untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor retail modern dan tradisional di Indonesia.

"Pertumbunan ekonomi Indonesia telah mendorong pertumbuhan sektor retail modern dan tradisional rata-rata 15 persen setiap tahunnya, terlihat dari banyak berdirinya pasar modern di kota Serang dan sekitarnya," kata Agung.

Agung menjelaskan petani melalui kegiatan ini akan mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi dari pelatihan mengenai standar sayuran yang diterima pasar modern.

"Pelatihan akan diberikan supplier Rizka Flora yang banyak memasok buah dan sayuran ke pasar modern, seperti Hero, Giant, Carrefour, dan Lotte Mart," kata Agung.

Ikut juga memberikan pelatihan PT Emporium Indonesia dari Gunung Sewu Group pengelola pasar grosir Save Max, penjual produk segar di antaranya sayuran.

"Petani akan diperkenalkan teknik grading atau pengelompokan produk sayuran berdasarkan kualitas, pengemasan, pola pembayaran, termin waktu, serta pentingnya keberlanjutan suplai barang," papar Agung.

Di sisi lain, kata dia, supplier dan pengelola pasar modern dapat melihat langsung produk yang dihasilkan petani. Terdapat 11 varietas sayuran yang dipamerkan di Desa Sukaramai, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, yakni cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, tomat, timun, terong, oyong, kacang panjang, bayam, kangkung, dan pakcoy.

Ewindo sendiri menurut Direktur Keuangan Ewindo Kurniawan memiliki 150 varietas unggul sayur tropis serta telah bermitra dengan 7.000 petani produksi benih dan 35.000 tenaga kerja polinator yang berkerja pada petani produksi, serta telah membina lebih dari 10 juta petani komersial.

Menurut dia, umumnya petani sayuran pengguna benih Ewindo memiliki penghasilan 35 kali lebih besar atau 3.500 persen dibanding petani beras.

"Dengan pengetahuan mengenai akses pasar dan penanganan pascapanen yang baik diharapkan kesejahteraan petani sayur akan lebih baik lagi," ujar Kurniawan.

Melalui edukasi pasar modern, dia berharap petani dapat meningkatkan standar penanaman dan penanganan hasil panen agar lebih bagus lagi.

"Ewindo sendiri tetap berkomitmen untuk terus melakukan riset dalam rangka menyediakan varietas sayuran tropis hibrida terbaik bagi petani dan masyarakat selaku konsumen," ujar Kurniawan.

Kasie Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Banten Dadang Jatnika mengatakan bahwsa kebutuhan sayuran di Provinsi Banten sendiri masih kurang, sebanyak 50 persen masih didatangkan dari provinsi lain.

"Kami telah mengembangkan sentra pertanian sayuran di Provinsi Banten, di antaranya berlokasi di Cikeusal dan Keramatwatu di Kabupaten Serang, Jibut, dan Panimbang di Kabupaten Pandeglang, serta beberapa lokasi di Kabupaten Tangerang," ujar Dadang.

Dadang mengatakan Bank Indonesia Provinsi Banten sangat perhatian terhadap pengembangan klaster bawang dan cabai karena kedua produk tersebut sangat berpengaruh terhadap inflasi.

Enjat Sudrajad petani sayur mitra Ewindo mengatakan telah menekuni bercocok tanam sayuran sudah 14 tahun mulai dari oyong, terong, cabai besar, hingga bayam di atas lahan 3,5 hektare.

"Saat ini di Cikeusal sendiri terdapat sekitar 100 petani yang bercocok tanam sayuran," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper