Dorong Produksi Susu, Cargill Kenalkan Pakan Lactoplus

Bisnis.com, JAKARTA -- Cargill Indonesia memperkenalkan Lactoplus, pakan ternak baru untuk sapi perah, untuk meningkatkan industri susu di Indonesia dengan meningkatkan volume produksi susu.

"Cargill berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah dan nutrisi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu harian petani," kata Akkarit Boontawee, Managing Director Cargill Feed & Nutrition (CFN) Indonesia dalam siaran pers, Rabu (8/10/2014).

Akkarit menjelaskan bahwa Lactoplus merupakan pakan konsentrat bagi sapi perah yang diformulasikan khusus dengan menyesuaikan kondisi iklim Indonesia dan disesuaikan dengan manajemen peternakan dalam negeri.

Penelitian teknologi terbaru yang dilakukan di Ciwidey, Bandung Barat, menunjukkan bahwa Lactoplus secara efektif meningkatkan produksi susu sebesar 20% persen per sapi tanpa kenaikan biaya pakan. 

"Kami percaya bahwa peningkatan sebanyak 20% ini akan tercapai jika pemberian pakan dilakukan sesuai rekomendasi feeding management dari Cargill," katanya.

Selain peningkatan produksi susu dan penghematan biaya pakan dari manajemen pakan yang lebih efisien, petani yang menggunakan Lactoplus akan mendapatkan manfaat lain,yakni sapi perah yang lebih sehat, memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, periode bunting yang lebih lama yang berakibat pada jarak kelahiran yang lebih pendek (calving interval).

Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sendiri telah memasok 1.100 metrik ton pakan ternak kepada petani antara September hingga Desember 2014 melalui Program Pengadaan Pakan Sapi Perah Tahun 2014.

Menurut Drh. Adiyoto, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Cargill telah dikenal sebagai salah satu produk pakan ternak yang berkualitas, sehingga pihaknya turut berpartisipasi dalam program ttersebut.

"Kami sangat senang karena perusahaan turut berpartisipasi dalam Program Pengadaan Pakan Sapi Perah Tahun 2014," katanya.

Cargill mengklaim, sejak dimulai pada 2013, program ini telah berhasil meningkatkan produksi dan kualitas susu, sebagaimana meningkatlkan pendapatan petani.