Bisnis.com, JAKARTA—Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs (KUKPRI MDGs) memastikan kelompok anak tertinggal akan masuk dalam Target Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca 2015.
Berdasarkan laporan MDGs 2014, masih terdapat jutaan orang di seluruh dunia yang tertinggal dalam agenda pembangunan. Mayoritas kelompok yang tertinggal antara lain anak-anak, dengan jumlah sekitar 66% di sejumlah negara berkembang yang hidup kurang dari US$2 per hari.
Studi UNICEF 2014 Child Poverty in the Post-2015 Agenda menyebutkan satu dari delapan anak di negara OECD hidup di negara yang relatif miskin, yakni negara dengan penghasilan rata-rata di bawah 50% dari negara berpenghasilan menengah.
Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Nila Moeloek mengakui penduduk miskin di Indonesia saat ini mencapai lebih dari satu juta orang, meskipun program MDGs telah digulirkan sejak 14 tahun silam.
“Dengan demikian, kami sangat sadar bahwa agenda pembangunan pasca 2015 sangat perlu penyempurnaan. Caranya adalah dengan mengevaluasi hasil MDGs yang telah dilaksanakan selama lima belas tahun terakhir,” tuturnya, Senin (29/9/2014).
Nila menilai MDGs telah mengajarkan hal-hal penting, baik terkait peran strategis perempuan dalam mencapai target MDGs maupun kemitraan guna menjamin terlaksananya dampak-dampak positif pembangunan.
Oleh karena itu, dia optimistis masa depan suatu negara akan menjadi lebih baik dalam melaksanakan pembangunan setara yang berkelanjutan apabila bisa memastikan peran perempuan dan kemitraan terus digalakkan.
“Di tingkat global, perlindungan terhadap kekerasan anak dan perempuan telah dituliskan dalam sebuah dokumen Open Working Group on Sustainable Development Goals. Sekarang tugas kami memastikan aspek ini penting masuk dalam agenda pembangunan pasca 2015,” jelasnya.
Menurutnya, tindakan yang kongkrit dengan hasil yang dapat diukur, menjadi faktor yang menentukan dalam memastikan hilangnya kekerasan bagi semua pihak. Dia berharap pemerintah mendatang dapat berkomitmen secara nyata terhadap isu tersebut
Seperti diketahui, Indonesia melalui KUKPRI MDGs berpartisipasi dalam diskusi penting pada sidang umum PBB ke-69 terkait anak yang menjadi target prioritas dalam penyusunan agenda pembangunan pasca 2015.
Sidang Umum PBB yang berlangsung 24-30 September 2014 di di New York, Amerika Serikat ini merupakan pertemuan tingkat tinggi puncak untuk memberikan konsultasi dan pembuatan kebijakan agenda pembangunan pasca 2015.
Dalam salah satu diskusi side event, Indonesia dan beberapa negara lainnya mengusulkan agar anak dilibatkan menjadi target penting dan menghapuskan kekerasan dalam bentuk apapun dalam agenda pembangunan pasca 2015.