Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peremajaan Rusunawa: Pemerintah Baru Diharap Memberi Bantuan

Sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi lahan di tengah kota, Perum Perumnas berharap pemerintah yang akan datang dapat membantu proses peremajaan rumah susun sewa (rusunawa) yang sudah dikembangkan sejak lama.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi lahan di tengah kota, Perum Perumnas berharap pemerintah yang akan datang dapat membantu proses peremajaan rumah susun sewa (rusunawa) yang sudah dikembangkan sejak lama.

Himawan Arief, Direktur Utama Perum Perumnas mengatakan usia rusunawa yang dibangun oleh Perumnas sudah sangat tua. Dia mengatakan terakhir kali Perumnas melakukan pembangunan rusunawa pada 1995 silam.

“Rusunawa ini dikembangkan melalui penugasan oleh pemerintah dari dana APBN. Jumlah lantai yang dikembangkan pun masih mengikuti tipe lama, di mana lantai 1 digunakan untuk komersial, lantai 2-5 untuk hunian. Rata-rata setiap tower terdiri dari 90 unit,” ungkapnya, Rabu (24/9/2014).

Padahal, lanjutnya, rusunawa tersebut terletak di lokasi-lokasi yang cukup bagus. Bila bisa dibangun lebih tinggi, misalnya 20 lantai, rusunawa dapat menampung jumlah penghuni yang lebih banyak lagi. Di sisi lain, kondisi bangunan yang ada juga sudah semakin tua, sehingga dibutuhkan proses peremajaan.

Dia mengatakan perawatan rusun dilakukan dengan perbaikan secara berkala, di mana dana pengelolaan diperoleh dari uang sewa yang dibayar penghuni setiap bulannya. Namun, karena uang sewa yang diterima terlalu rendah, Perumnas malah menaggung kerugian hingga Rp15 miliar.

“Kita sebetulnya sudah mengajukan adanya perubahan uang sewa, tapi teryata tidak disetujui. Sebetulnya sulit juga untuk dinaikkan sewanya, karena dari sisi bangunan kondisi rusun tersebut sudah sangat tua. Umumnya bangunan masih aman untuk digunakan hingga usia 30-40 tahun,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper