Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biro Wisata Harus Manfaatkan Kemajuan TI

Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) menilai kemajuan teknologi dapat menjadi ancaman bagi para pelaku industri biro perjalanan wisata yang tidak mau berubah atau mengikuti perkembangan tren.
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) menilai kemajuan teknologi dapat menjadi ancaman bagi para pelaku industri biro perjalanan wisata yang tidak mau berubah atau mengikuti perkembangan tren.

Ketua Aspiluki Djarot Subiantoro mengungkapkan sebaliknya perkembangan teknologi justru dapat menjadi peluang bagi para pelaku industri biro perjalanan wisata yang mau berubah, mengikuti gerakan pasar, selalu berinovasi yang berujung kepada manfaat bagi pengguna.

“Dengan pengetahuan dan pengalaman, para pelaku biro perjalanan wisata semestinya menjadi unsur positif bagi para pelaku lainnya. Namun, bila terlalu berdalih terhadap sukses masa lalu akan membuat sulit berubah dan mengikuti pergerakan tren pasar,” katanya, Senin (15/9/2014).

Diakuinya memang, para para pelaku industri ini masih tetap memegang market share terbesar terhadap berbagai penjualan paket perjalanan dan tiket pesawat baik secara online ataupun offline, mesikipun diserang oleh para pelaku e-commerce yang  memanfaatkan mudahnya teknologi.

Para perusahaan biro perjalanan wisata dinilai memiliki pengetahuan, kemampuan dan jaringan untuk dapat memberi saran maupun konsep program perjalanan yang paling menarik, efektif dan efisien. Biro perjalanan dinilai dapat menjadi konsultan bagi para wisatawan terutama dalam rangkaian tour.

“Untuk wisatawan yang jelas dan sederhana tujuan-tujuanya barangkali mereka dapat menggunakan jasa e-commerce secara langsung tanpa melalui agen. Sekalipun demikian agen perjalanan juga dapat membuat paket-paket perjalanan sederhana yang mesti melalui berbagai bandara dan multi-maskapai, dengan pilihan-pilihan yang paling singkat, waktu yang pas dan lain sebagainya.”

Potensi bisnis e-commerce biro perjalanan dan tiket pesawat yang hadir dalam skala kecil sendiri memang terus tumbuh dan semakin menjamur. Djarot menilai entry of barrier atau penghalang untuk masuk memang menjadi relatif rendah, sehingga banyak pemain online bermunculan.

Namun, pada akhirnya yang dibeli oleh pengguna adalah manfaat, yang antara lain berupa nilai tambah seperti pilihan terbaik, harga, pelayanan, reputasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, para pelaku yang memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap bisnis biro perjalanan ini tentu memiliki kelebihan untuk mampu bersaing.

Kultur atau penerimaan masyarakat sendiri dinilai selalu ada proses adopsi dan transisi. Mula-mula konsumen atau pengguna jasa mencoba hal-hal yang sederhana seperti online check-in, flight tracking, dan online booking.

Menurutnya, setelah memperoleh pengalaman dan nilai tambah, masyarakat sebagai konsumen pada umumnya cenderung meningkatkan tingkat penggunaan mereka sampai mencapai kepercayaan yang sama atau bahkan lebih dari pelayanan dengan sistem offline.

“Dari segi keamanan pembayaran sendiri, konsumen masih tergantung pada kartu kredit, dengan laju peningkatan di kartu debit maupun payment gateway seperti paypal bagi wisatawan yang rutin melakukan perjalanan,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) mengungkapkan 60% market share penjualan tiket pesawat di Indonesia masih dipegang oleh para pelaku industri biro wisata.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita Asnawi Bahar mengungkapkan serangan teknologi yang mebuat pelaku bisnis e-commerce paket wisata dan penjualan tiket menjadi lebih banyak, masih belum berpengaruh besar terhadap industri atau bisnis biro perjalanan wisata yang sudah ada sejak lama.

“Market share terbesar untuk penjualan tiket masih dipegang oleh kami. Selain itu, banyak juga para anggota ASITA yang akhirnya mengikuti tren dengan memanfaatkan penjualan secara online,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ria Indhryani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper