Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tersedia Landbank Industri 1.000 hektar Pada 2014

Sepanjang tahun ini tersedia lahan yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri (landbank) mencapai 1.000 hektar di seluruh Indonesia. Landbank maupun kawasan industri eksisting termasuk sebagai salah satu obyek vital nasional.

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang tahun ini tersedia lahan yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri (landbank) mencapai 1.000 hektar di seluruh Indonesia. Landbank maupun kawasan industri eksisting termasuk sebagai salah satu obyek vital nasional.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Ketua Umum Sanny Iskandar mengatakan lahan yang siap dipasarkan kini berkisar 500 hektar lantas pada akhir tahun diperkirakan mencapai 1.000 hektar.

“Kalau untuk kebutuhan sulit kami prediksi. Intinya kalau dilihat dari kebutuhan industri, saya rasa kesediaan landbank yang ada bisa cover kebutuhan,” katanya, Jumat (5/9/2014).

Menurut Sanny sukar untuk memproyeksikan kebutuhan lahan kawasan industri untuk kurun waktu setahun. Pasalnya permintaan lahan biasanya tiba-tiba. Untuk semester pertama tahun ini permintaan lahan mencapai 250 hektar.

Permintaan lahan industri sepanjang 2013 mengalami penurunan sekitar 30,8% terhadap tahun sebelumnya. HKI mencatat pada tahun lalu kebutuhannya sekitar 450 hektar, sedangkan selama 2012 mencapai 650 hektar.

Pada umumnya investor membeli lahan langsung dalam skala besar. Tapi pembangunan dan pengembangannya dilakukan bertahap mengikuti perkembangan bisnis. Cara ini lebih sebagai strategi untuk mengamankan kebutuhan lahan pada masa mendatang.

“Misalnya di industri otomotif dan elektronika kan rangkaian proses produksinya tidak terpisahkan [lokasi basis produksi tidak bisa terpisah-pisah],” ucap Sanny.

Dirinya mencontohkan pembelian 100 hektar tanah oleh grup Toyota pada 1996. Sampai sekarang belum semua area itu sudah dikembangkan. Utilisasi lahan yang dimiliki sekarang baru sekitar 60%. Kendati investasi tanah besar tak berarti produksi langsung setara sebab pengembangannya bertahap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper