Bisnis.com, SURABAYA—Industri alat berat pendukung operasional pelabuhan di dalam negeri didorong memperbesar kapasitas mengingat sebagian besar alat di pelabuhan mengandalkan impor.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto mengatakan peralatan bongkar muat berupa container crane untuk bongkar dan muat barang dari kapal, rubber tyred gantry untuk angkat barang di lapangan penumpukan masih mengandalkan impor.
“Kedua alat itu semuanya masih didatangkan dari luar negeri. Jadi di pelabuhan-pelabuhan kami ini semuanya masih alat-alat produksi asing,” kata Djarwo di kantor pusat PT Len Industri seperti dikutip rilis yang diterima Bisnis.com, Selasa (26/8).
Pelindo III mendorong PT Barata Indonesia dan PT Len Industri menciptakan alat bongkar muat kepelabuhanan nasional. Bila industri nasional mampu membuat Pelindo III berkomitmen menggunakan produk dalam negeri.
“Kami dorong Barata dan Len mampu membuat peralatan bongkat muat kegiatan di pelabuhan. Tidak perlu yang besar-besar seperti container crane, tapi mulai dari rubber tyred gantry,” jelasnya.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menambahkan kebutuhan peralatan bongkar muat di pelabuhan di wilayah kerja perseroan cukup tinggi. Terlebih ada pergesaran angkutan barang dari general cargo ke peti kemas.
“Itu menyebabkan setiap pelabuhan harus menyediakan peralatan bongkar muat untuk barang jenis peti kemas,” katanya.
Edi menerangkan kesepahaman antara Pelindo III, Barata Indonesia, dan Len Industri terkait penyediaan alat berat kepelabuhanan diharapkan mampu memberikan alternatif pilihan alat bongkar muat. Selain itu, diharapkan biaya pembelian peralatan jauh lebih terjangkau.
Industri Alat Berat Pelabuhan Diminta Perbesar Kapasitas
Industri alat berat pendukung operasional pelabuhan di dalam negeri didorong memperbesar kapasitas mengingat sebagian besar alat di pelabuhan mengandalkan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium