Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mencatat penyaluran pupuk urea bersubsidi mencapai 763.661 ton atau sudah sekitar 66% dari target yang dipatok pemerintah melalui Kementerian Pertanian sebanyak 1,16 juta ton hingga akhir 2014.
Manajer Humas PT Pusri Palembang Sulfa Ganie mengatakan pihaknya optimistis penyaluran hingga akhir tahun bisa sesuai dengan yang tertuang dalam surat keputusan Kementerian Pertanian.
"Hingga Jumat (22/8) penyaluran sudah 66%, masih ada empat bulan lagi untuk menyalurkan pupuk PSO, kami optimistis bisa paling tidak mendekati target," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (22/8/2014).
Dia mengatakan selain menyalurkan urea bersubsidi, perseroan juga telah menjual pupuk nonsubsidi meliputi, urea untuk perkebunan sebanyak 298.712 ton dan urea untuk industri sebanyak 122.096 ton.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah menjual pupuk untuk keperluan ekspor sebanyak 71.719 ton. Adapun negara tujuan ekspor itu seperti Thailand, Filipina dan Malaysia.
Sulfa menambahkan stok pupuk perseroan juga dalam kondisi aman hingga saat ini di mana tercatat sebanyak 44.392 ton, yang terdiri dari pupuk curah sebanyak 39.903 ton dan pupuk kantong sebanyak 4.489 ton.
"Stok pupuk kami kondisinya aman bahkan di wilayah rayonisasi distribusi kami stoknya sebanyak 103.766 ton sudah melebihi dari ketentuan pemerintah yang hanya 27.100 ton," ujarnya.
Menurut dia kondisi stok pupuk yang tergolong aman dan dibatas rata-rata kebutuhan itu membuat perseroan bisa menjual urea secara komersil. Penjualan komersil itu untuk menambah pendapatan perusahaan.
"Bahkan yang intransit atau masig dalam kapal ada sebanyak 12.250 ton, tujuannya untuk komersil ke Pontianak," katanya.
Penyaluran pupuk oleh Pusri juga didukung berbagai fasilitas, seperti saat ini perusahaan telah memiliki lima dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS), guna mengeluarkan hasil produksi dari pabrik di Palembang, selain melalui jalur darat.
Dermaga pelabuhan itu, menurut Sulfa, sewaktu-waktu bisa digunakan sebagai pelabuhan bongkar, selain berfungsi sebagai pelabuhan atau dermaga pemuatan produk urea dan amonia, yang berada di tepi Sungai Musi, dengan panjang keseluruhan 760 meter.
Kelima dermaga tersebut, terdiri dari dua dermaga pemuatan urea curah, dua dermaga pemuatan urea kantong serta satu dermaga untuk pemuatan amonia curah yang berdampingan dengan pemuatan pupuk urea konvensional.