Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RCEP: Baru Tiga Industri Indonesia yang Siap Terlibat

Kementerian Perindustrian mencatat setidaknya baru industri pertekstilan, kulit, dan elektronika yang siap menyongsong Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian mencatat setidaknya baru industri pertekstilan, kulit, dan elektronika yang siap menyongsong Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan dari tiga sektor itu belum semua aspek di dalamnya siap masuk RCEP pada tahun depan.

“Tapi ini juga baru beberapa sisi saja dari bidang-bidang itu. Belum semuanya siap,” tuturnya, di Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Besarnya tantangan bagi industri dalam menghadapi RCEP terlihat dari negara pesaing yang ikut terlibat dalam kerja sama ini, seperti Jepang, China, India, dan Korea Selatan.

Industri di Tanah Air sekarang lebih banyak bertumpu kepada bahan baku sehingga pembangunan industri barang modal, seperti hulu dan komponen harus diakselerasi demi mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Agus berpendapat untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, dan pertumbuhan industri di dalam negeri tidak semata butuh investasi dan insentif.

Dua hal ini harus diiringi dengan jaminan perlindungan terhadap kelangsungan investasi dan iklim bisnis domestik.

“Jangan sampai RCEP ini mengganggu roadmap pengembangan industri dan ini harus dijelaskan dalam perjanjian internasional [yang diikuti] Indonesia,” ucapnya.

Asean mengarahkan agar 16 negara yang akan bergabung dalam RCEP segera menemukan dan mengajukan modalitas dalam mekanisme single schedule. Ini memungkinkan pembahasan langsung komitmen umum Asean dan mitra tanpa negosiasi bilateral di antara para mitra.

Jika modalitas perdagangan barang ini selesai disusun oleh Asean dan partner maka pranegosiasi lebih cepat menuju proses selanjutnya. Kerangka besar menghadapi RCEP diperkirakan urung kelar pada Desember 2014.

“Detil konsep dasar akan diselesaikan pemerintahan baru. Yang pasti semua mengerti sekali torehkan tandatangan dalam RCEP maka akan terikat,” ucap Agus.

Di antara Kemenperin dan Kementerian Perdagangan sudah terjalin kesepahaman untuk menyongsong RCEP. Kemenperin akan menyiapkan amunisi sedangkan tembakan alias perundingan akan dimotori Kemendag.

RCEP merupakan program untuk mengintegrasikan kerja sama anggota Asean dengan negara- negara mitra dagang a.l. Tiongkok, Jepang, Korsel, India, Selandia Baru, dan Australia.

Asean sudah menjalin kerja sama dagang dengan enam negara, yaitu Asean - China Free Trade Area (ACFTA), Asean - Japan Economic Partnership Agreement, Asean Korea FTA, Asean - Australia New Zealand FTA, dan Asean - India FTA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper