Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HOLDING BUMN PERKEBUNAN: Terbentuk Sebelum Pemerintahan Baru

Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan pembentukan Holding BUMN Perkebunan dan Holding BUMN Kehutanan rampung sebelum terbentuknya pemerintahan baru.
Perkebunan teh/Bisnis
Perkebunan teh/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan pembentukan Holding BUMN Perkebunan dan Holding BUMN Kehutanan rampung sebelum terbentuknya pemerintahan baru.

"Peraturan Pemerintah (PP) pembentukan holding Kebun dan Kehutanan diperkirakan keluar akhir September 2014," kata Dahlan usai upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-69 RI di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Minggu (17/8/2014).

Menurut Dahlan, surat persetujuan pembentukan holding BUMN Kebun dan Kehutanan dari Presiden Susilo Bambang Yudhono sudah dikeluarkan 8 Agustus 2014.

"Presiden sudah setuju, tinggal menunggu PP-nya," paparnya.

Dengan demikian, sebelum pelantikan presiden dan wapres baru pada 20 Oktober 2014, holding BUMN perkebunan sudah terbentuk. 

Pada Sabtu (16/8/2014),  menurut Dahlan, dia sudah memanggil seluruh direksi dan komisaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I-XIV, dan PT Inhutani I-IV.

"Semua pertanyaan soal pembentukan holding dari direksi dan termasuk dari Serikat Pekerja kedua BUMN tersebut sudah dijelaskan. Semuanya 'clear', pasti dilaksanakan. Ini keputusan negara," tegasnya seperti dikutip Antara.

Menurut catatan Bisnis, pembentukan holding BUMN Perkebunan dan Kehutanan merupakan bagian dari program "right sizing" (perampingan jumlah) BUMN, sehingga lebih efisien dan menciptakan perusahaan kebun "plat merah" berskala besar.

Kementerian BUMN dalam kajiannya menyebutkan dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan maka diproyeksikan mampu menciptakan laba bersih naik hingga 400%, dibanding berdiri sendiri yang masing-masing tumbuh 3,5%  per tahun.

Dalam dua tahun terbentuknya Holding Perkebunan, diharapkan kinerja keuangan BUMN di sektor ini mampu menyamai perkebunan swasta terbaik di Tanah Air yang rata-tumbuh 16% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper