Bisnis.com, SEMARANG — PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengakui konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG) pada masa Lebaran mengalami peningkatan hingga 74% dibandingkan realisasi konsumsi harian normal.
Peningkatan konsumsi tertinggi justru didominasi BBM non subsidi seperti pertamax, pertamax Plus, maupun pertamina dex. Data Pertamina Regional IV Jateng dan DIY menyebutkan, pertamax mengalami peningkatan 74% dari rata-rata normal sebesar 162 kilo liter (KL) per hari menjadi 283 KL per hari, sedangkan untuk pertamax plus dan pertamina dex mengalami peningkatan masing-masing 16% dari rata-rata harian normal dari yang sebelumnya 12 KL per hari menjadi 14 KL per hari untuk pertamax plus dan 11 KL per hari menjadi 13 KL per hari untuk Pertamina Dex.
Adapun rata-rata konsumsi Premium Lebaran 2014 yakni 13.281 KL per hari atau meningkat 33% dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal sebesar 10.014 KL per hari. Realisasi konsumsi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 12.540 KL per hari. atau mengalami peningkatan sebesar 27% dari rata-rata harian normal pada 2013 sebesar 9.899 KL per hari.
“Pengalihan arus lalu lintas pada jalur mudik yang melintasi Jembatan Comal di Pemalang membuat konsumsi BBM meningkat cukup tinggi dibandingkan harian normal,” papar General Manager Marketing Operation Regional IV Pertamina Subagjo Hari Moeljanto, Jumat (15/8/2014).
Selain itu, dia memaparan libur lebaran tahun ini dengan durasi waktu panjang menjadikan pemudik lebih senang menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi, kata Subagjo, kendaraan arus mudik yang menuju Jateng dan DIY mengalami peningkatan dari tahun ke tahun karena dua provinsi ini menjadi salah satu lintasan utama yang dilalui para pemudik.
“Jateng dan DIY memiliki destinasi wisata yang cukup banyak sehingga banyak orang keluar bersama rombongan dengan menggunakan mobil pribadi. Namun, yang pasti Pertamina senantiasa berkomitmen menjaga ketersediaan BBM bagi masyarakat di wilayah Jawa Tengah & DIY,” tambahnya.
Adapun, untuk realisasi solar bersubsidi Lebaran 2014 berada di angka 4.740 KL per hari, atau 88% rata-rata harian normal (5.360 KL per hari). Realisasi penyaluran Solar tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode arus mudik dan arus balik tahun 2013 yang mencapai 4.349 KL KL per hari atau 83% rata-rata harian normal (5.253 KL per hari). 12 turun.
Menurut Subagjo, naiknya konsumsi premium sejalan dengan pertumbuhan mudik dan arus balik lebaran, sedangkan turunnya konsumsi Solar karena tidak beroperasinya truk-truk besar konsumen solar pada masa mudik dan arus balik.