Bisnis.com, JAKARTA—Tantangan yang menghadang industri rokok tak hanya turunnya pasar tetapi juga dari maju mundur regulasi. Menghadapi kondisi ini PT HM Sampoerna Tbk. berusaha tetap percaya diri jualan di dalam negeri.
Head of Regulatory Affairs, International Trade, and Communications PT Sampoerna Tbk. Elvira Lianita mengatakan dari sepuluh sigaret kretek tangan (SKT) yang laku empat di antaranya produk Sampoerna. Untuk sigaret kretek mesin (SKM) terjual tiga di setiap 10 bungkus.
"Volume penjualan SKT sekarang ini turun karena adanya perubahan preferensi perokok dewasa, tetapi kretek tangan masih menguasai seperlima total volume industri rokok nasional," tuturnya kepada Bisnis.com, Jumat (25/7/2014).
Sampoerna mengaku tak berniat berpaling dari sigaret kretek, baik buatan tangan maupun mesin. Di tengah pelemahan pasar kretek buatan tangan, perseroan optimistis tetap menjadi produk terlaris ketimbang merek lain.