Bisnis.com, FRANKFURT-- Menyusul ditutupnya wilayah udara Ukraina setelah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines pekan lalu, ratusan pesawat harus mengubah rute penerbangan. Hal ini menyebabkan kenaikan harga tiket bagi penumpang.
“Jika kami memperpanjang rute, maka menggunakan bahan bakar lebih banyak sehingga lebih mahal,” ujar Executive Officer Air France-KLM, Alexandre de Juniac di Paris, Jumat (25/7).
Menurutnya, hal tersebut akan berimbas pada kenaikan harga tiket. “Saya pikir itu sangat adil,” tambahnya.
Penutupan wilayah udara Ukraina timur memotong jalur popular yang menghubungkan Eropa Barat dengan Timur Tengah dan Asia.
Ratusan pesawat kini antre untuk lewat Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina atau melewati wilayah udara Turki.
Hal tersebut memperpanjang rute dan membutuhkan biaya tambahan untuk bahan bakar, pemeliharaan pesawat, kru yang jam terbangnya meningkat, dan pengeluaran industri lainnya.
Setiap maskapai dikenakan biaya tambahan sekitar US$1,5 juta untuk memutar di wilayah Ukraina setiap minggunya, itu berdasarkan perhitungan pakar penerbangan di ICF International Inc.
Perkiraan tersebut didasarkan pada asumsi 800 penerbangan yang dialihkan atas Rusia bukan Ukraina yang 80% di antaranya merupakan pesawat berbadan lebar, dan 15 menit perpanjangan waktu di udara per penerbangan.