Bisnis.com, JAKARTA --Pemerintah memberikan lebih dari satu fasilitas untuk terwujudnya pengerjaan tol Trans Sumatera.
Selain membantu dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk pengerjaan Trans Sumatera sebesar Rp2 Triliun, pemerintah juga memasukkan opsi S' untuk mempercepat pengerjaan konstruksi Trans Sumatra.
Opsi ini menurut Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas/PPN Dedi S Priatna, karena tingkat pengembalian ruas tol ini yang masih rendah, dari 23 ruas yang ada 4 ruas paling ramai, tingkat pengembalian investasi masih berkisar 10-12%.
Sovereign Guarantee merupakan jaminan pemerintah bahwa proyek dapat berlangsung dan berkelanjutan. Pemerintah juga memastikan ke pihak pemberi pinjaman bahwa proyek akan terus berlangsung dan tidak akan cedera janji.
Dengan memberikan fasilitas ini, menurut Dedy, Hutama Karya yang disepakati dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Ekonomi Chairul Tanjung akan memulai mengerjakan tol Trans Sumatera dapat lebih leluasa mencari pinjaman.
"Bisa dengan kredit ekspor ataupun pinjaman bilateral," ujarnya di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (30/6/2014).
Lebih lanjut ia menyatakan tim koordinasi perpres yang dibentuk oleh Kemenko akan menyerahkan hasil pembahasan untuk disetujui presiden dalam minggu ini.