Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Pengusah Indonesia (Apindo) meminta pemerintahan yang baru prioritaskan jalinan kerjasama Indonesia dan Uni Eropa lewat Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang hingga kini belum berujung manis.
Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menuturkan tidak kunjung kelar akibat sibuknya pemerintah dalam menyusun kerjasama dengan pihak lain, seperti Korea dan Jepang. Tidak hanya pihak Indonesia, menurutnya, Uni Eropa (UE) juga sedang sibuk mengurus agenda kerjasama dengan Amerika Serikat.
“Belum ada kemajuan berarti hingga saat ini, inginnya cepat selesai. Tapi bagaimana jika kedua belah pihak tidak melakukan pergerakan, padahal jika CEPA terealisasi investasi Indonesia – UE semakin baik,” tuturnya kepada wartawan setelah bertemu komunitas bisnis Eropa, Kamis (26/6/2014).
Dia mengatakan terselenggaranya kerjasama ini akan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dan Penanaman Modal Asing (PMA), khususnya menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hingga kini Indonesia hanya menerima 0,5% total PMA UE ke seluruh dunia atau 13,5% dari PMA UE di Asean.
Terjadinya investasi langsung melalui perusahaan-perusahaan UE memberi manfaat untuk infrastruktur, pekerjaan umum, dan kerjasama pemerintah swasta guna meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Kami terus mengidentifikasi perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak, mana yang potensial dan ditingkatkan secara maksimal. Ini penting mengingat banyak komoditas kita yang mereka tidak punya, dan harus dimanfaatkan,” tutupnya.