Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hilirisasi Mineral, Kadin Desak Kemenperin Terbitkan PP SDA

Pelaku usaha mengharapkan agar Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang sumber daya alam (SDA) dari Kementerian Perindustrian dapat ditandatangani Presiden secepatnya.
Penambangan mineral. Kemenperin didesak terbitkan PP SDA
Penambangan mineral. Kemenperin didesak terbitkan PP SDA

Bisnis.com,JAKARTA—Pelaku usaha mengharapkan agar Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang sumber daya alam (SDA) dari Kementerian Perindustrian dapat ditandatangani Presiden secepatnya.

Hal ini dinilai sangat penting bagi industri smelter karena dapat menjamin adanya kepastian mendapat bahan baku mineral. RPP sumber daya alam itu disinyalir dapat memperkuat UU Perindustrian, UU no./2009 tentang Minerba, PP no.1/2014, serta Permen ESDM no.1/2014 tentang kadar minimum mineral.

“Payung hukum ini membuat pengusaha mempercepat pembangunan smelter,” Kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Kamis (26/6/2014) . 

Namun, kata dia, pihaknya menyesalkan egoisme kementerian dengan munculnya Permenkeu no.6/2014 tentang Bea Keluar sehingga membuat bisnis mineral ini tidak jalan dan mengalami kerugian. Imbasnya ada yang tutup usaha, PHK, kredit macet, ekonomi daerah tidak bergerak, setoran pajak mineral pun jauh berkurang sehingga dapat berpengaruh juga terhadap APBN.

“Kami berharap RPP sumberdaya alam ini selesai secepatnya dan mendapat suplay gas untuk smelter. Kebutuhan gas untuk smelter ini harusnya dimasukan dalam neraca gas, ini penting,” tambah Natsir yang juga merupakan Direktur Utama PT Indosmelt.

Implementasi UU minerba sudah 7 bulan berlaku, ujarnya, pelaku usaha menilai bisnis ini mulai stagnan sementara sikap pemerintah lambat mengeluarkan kebijakan.

“Argo waktu menuju tahun 2017 berjalan, kami berharap polemik freeport dan newmont dapat diselesaikan oleh pemerintahan  baru, dan berharap kepada Menko Perekonomian berkoordinasi dengan Kadin dan Asosiasi terkait agar tidak salah mengeluarkan kebijakan,” papar Natsir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper