Bisnis.com, JAKARTA—Perum Perumnas menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan rumah susun di Kemayoran pada akhir tahun ini sambil merampungkan skema penyaluran unit tersebut.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan saat ini Kementerian BUMN bersama pihak terkait masih menyusun skema penyaluran unit rusun yang menjadi bagian dari program BUMN Peduli tersebut.
“Ini masih dibahas, misalnya apakah unit rusun dijual atau disewakan. Kalau dijual kita mengacu pada harga yang mana,” katanya kepada Bisnis, Kamis (19/6/2014).
Dalam rencana awal, rusun akan dijual menyesuaikan patokan harga pemerintah sebesar Rp144 juta/unit. Sementara dalam proses, patokan harga pemerintah mengalami kenaikan menjadi di atas Rp300 juta/unit, menyesuaikan kondisi kenaikan harga yang terjadi saat ini.
Di sisi lain, tutur Himawan, jika Perumnas mengikuti batasan harga baru, ada kekhawatiran masyarakat tidak akan sanggup membeli. Walaupun begitu, pada dasarnya tetap ada kelompok masyarakat yang memiliki daya beli lebih rendah dari Rp144 juta.
“Karena tetap ada warga yang tidak mampu. Kalau dari Pemprov DKI (Wakil Gubernur DKI Basuki T. Purnama), mintanya rusun dibangun dengan skema sewa saja,” ujar dia.
Program BUMN Peduli ini, katanya, merupakan program yang diharapkan dapat mengentaskan kawasan kumuh. BUMN telah mengalokasikan dana sebesar Rp151 miliar untuk itu.