Bisnis.com, TOKYO - Harga tembaga merosot tajam selama lima hari berturut-turut sebagai dampak atas penyidikan Pelabuhan Qingdao di China, konsumen terbesar komoditas ini.
Kontrak pengiriman selama tiga bulan di London Metal Exchange melemah sebesar 0,7% menjadi US$6.642 per metrik ton dan berada di level US$6.662 pada 4:14 pm di Tokyo. Selain itu, pekan lalu logam ini juga turun 2,3% hingga menyentuh level US$6.640 pada jumat minggu lalu yang merupakan angka terendah sejak 8 Mei.
“Penyidikan atas Pelabuhan Qingdao dilakukan berdasarkan kecurigaan penggunaan data penerimaan stok gudang untuk mendapatkan pembiayaan dari bank berkali-kali,” kata tiga sumber terpercaya yang berhubungan langsung dengan penyidikan itu.
Pedagang China telah menjual kepemilikan tembaga di pasar fisik di tengah penyidikan tersebut. Pekan depan angka penjualan ini dikabarkan akan semakin meningkat.
Analis Fujitomi Co. Kazuhiko Saito mengatakan investor mengalami kekhawatiran untuk membeli tembaga sebagai akibat dari investigasi pelabuhan terbsesar ketiga di Tiongkok ini. “Namun, berkurangnya stok dan membaiknya perekonomian Tiongkok dan Amerika Serikat akan mencegah penurunan lebih tajam lagi.”
Berdasarkan data yang dilansir Bloomberg, Tiongkok mengalami surplus ekspor dari yang ditargetkan sebesar 7% bulan lalu. Sementara itu, stok tembaga yang tercatat di bursa Shanghai, London, dan New York telah jatuh sebesar 47% sepanjang tahun ini ke level terendah sejak 2008.