Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Diminta Keluarkan Kebijakan Jitu Atasi Kebakaran Hutan di Tanah Air

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terus berulang belum menemukan solusi terbaik dan berkelanjutan.
KEBAKARAN HUTAN RIAU, KABUT ASAP, RIAU
KEBAKARAN HUTAN RIAU, KABUT ASAP, RIAU

Bisnis.com, JAKARTA - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terus berulang belum menemukan solusi terbaik dan berkelanjutan.

Analisis peta terbaru dari Greenpeace menunjukkan bahwa kebakaran yang terjadi, lima kali lebih banyak terjadi di lahan gambut, di mana 75% titik api di gambut berada di Provinsi Riau yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

“Bagaimana Presiden SBY menanggapi munculnya ancaman global dan darurat kesehatan masyarakat ini akan menentukan warisan kebijakan hijau yang dibuatnya. Perusahaan industri perkebunan di Sumatra sebagiannya akan beralih menjadi hamparan luas yang mudah terbakar,” kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Yuyun Indradi kepada Bisnis.com Kamis (29/5/2014).

Apakah SBY akan mengambil kebijakan tegas dalam memperkuat perlindungan kawasan hutan dan rawa gambut, atau menyaksikan warisan hutan yang tersisa di Indonesia akan lenyap dalam kepulan asap, menurut Yuyun menjadi pertaruhan presiden.

Sebelum adanya alih fungsi kawasan hutan dan rawa gambut secara besar-besaran, ketika hujan lebat turun maka tanah di hutan dan rawa gambut menahan air dan melindunginya. Sekarang kondisinya telah berganti, gambut menjadi kering  dan mudah terbakar secara cepat.

“Maka sudah seharusnya SBY segera mengeluarkan regulasi yang kaut untuk melindungi seluruh gambut sebelum masa jabatannya berakhir, dan membantu meredakan apa yang dengan cepat akan menjadi bom waktu karbon,” kata Yuyun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper