Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peralatan Makan Banyuwangi Gaet Konsumen Jepang

Program misi pembelian (reverse trade mission) perdana oleh Kementerian Perdagangan akhirnya diinisiasi bersamaan dengan didatangkannya buyers dari Jepang untuk produk kerajinan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur senilai lebih dari US$264.000.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Program misi pembelian (reverse trade mission) perdana oleh Kementerian Perdagangan akhirnya diinisiasi bersamaan dengan didatangkannya buyers dari Jepang untuk  produk kerajinan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur senilai lebih dari US$264.000.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak menjelaskan misi pembelian tersebut terjalin antara Mitsubishi Corporation Fashion Co. Ltd (MCF) dan Oesing Crraft pertengahan pekan lalu.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung tercapainya target ekspor produk kerajinan sebagai salah satu produk prospektif yang ditargetkan tumbuh sebesar 7%-8% atau sekitar US$721 juta-US$728 juta pada 2014,” katanya dalam pernyataan resmi awal pekan ini.

Dia mengungkapkan pihak MCF diwakilkan oleh Team Leader MCF Jepang Tatsuya Fukahori dan Norihiro Ohto, serta perwakilan MCF Jakarta Kenny Adhiwardana. Dalam misi pembelian pertama di Indonesia tersebut, Oesing Craft berhasil membukukan beberapa pesanan.

“Mereka menerima pesanan pembelian untuk tujuh barang produk tableware berupa wooden tray, lunch tray, bowl, dan lunch plate senilai US$189.000 untuk pesanan sampai dengan Desember 2014,” jelas Nus.

Dalam misi pembelian tersebut, MCG juga memesan 14 produk tableware lain, seperti wooden cutlery, bowl, dan wooden glass sampai setahun ke depan dengan perkiraan nilai minimum US$75.000.

Tatsuya mengungkapkan produk tableware dari kayu sangat diminati dan memiliki pangsa pasar yang menjanjikan di Jepang. Sebelumnya, produk tableware di Jepang didominasi oleh pasokan dari Filipina.

“Untuk memenuhi permintaan pasar yang kian tinggi, kami meminta produk dari Indonesia. Kami telah berkirim contoh produk tableware pada Oesing Craft dan produk Indonesia sangat berpotensi untuk dipasarkan di Jepang,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Kemendag, nilai ekspor produk kerajinan tahun lalu menembus US$669,1 juta dengan negara tujuan utama mencakup Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, dan Hong Kong.

Pemilik Oesing Craft Bambang Haryono mengatakan dirinya akan menjaga keberlanjutan pesanan dari buyer Jepang dalam jangka panjang agar kesejahteraan para perajin di Banyuwangi dapat ditunjang.

“Kami akan menggerakkan UKM dan perajin lainnya di Banyuwangi untuk dapat menjaga kepercayaan buyer dengan memenuhi permintaan mereka tepat waktu,” imbuhnya sebelum menambahkan pengiriman untuk pesanan pertama akan dilakukan pada akhir Juni.

Sekadar catatan, misi pembelian baru diinisiasi pemerintah tahun ini karena dinilai lebih efisien dan hemat dibandingkan dengan program misi dagang.

Anggaran untuk menginisiasi program baru tersebut adalah sekitar US$5miliar-US$7 miliar dari total anggaran Ditjen PEN untuk 2014 senilai US$231 miliar.

Program misi pembelian dinilai lebih efisien karena untuk mendatangkan buyer asing, Kemendag hanya perlu mengucurkan biaya senilai maksimal US$3.000/buyer.

Biaya  tersebut dilaporkan mencakup akomodasi untuk hotel dan transportasi selama 5 hari 4 malam di Indonesia, serta biaya lain untuk mengunjungi sentra produksi barang-barang siap ekspor pada tingkat daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper