Bisnis.com, BEKASI - Prospek bisnis tanaman hias di Kota Bekasi kian menggeliat dari tahun ke tahun seiring dengan berdirinya perumahan baru serta menjamurnya bisnis properti dan perhotelan. Bahkan, nilai transaksi penjualan per bulan bisa menembus Rp50 juta-Rp100 juta.
Maat Bembeng, Ketua Kelompok Tani Mustika Flora Bekasi mengatakan petani yang menekuni bisnis ini merasa diuntungkan dengan keberadaan para investor yang menanamkan saham di bisnis property dan perhotelan.
“Kami optimis bisnis tanaman hias akan tumbuh setiap tahun. Bayangkan, setiap ada pembangunan rumah, apartemen maupun rumah susun pasti memesan tanaman hias,” papar Maat kepada Bisnis, Senin (12/5/2014).
Selain pengembang perumahan, pihaknya mengakui secara perseorangan banyak pesanan untuk beragam jenis tanaman hias. Pesanan dilakukan sesuai dengan selera perorangan atau tergantung musim tanaman yang lagi booming. Dulu, kata dia, pernah marak adanya tanaman gelombang cinta yang harganya melejit.
“Sekarang permintaan tanaman yang sering dibutuhkan itu jenis tanaman bonsai, tanaman taman, tanaman brokoli dan lainnya. Jenisnya masih banyak, jadi tergantung selera,” ujarnya.
Maat mengatakan saat ini petani melirik bisnis tanaman hias karena marketnya sudah jelas. Dia memaparkan sebagian petani tidak bisa mengandalkan jenis tanaman palawija dan tanaman padi lantaran lahan pertanian dan perkebunan di Bekasi kian menyempit.
Pihaknya membeberkan penjualan tanaman hias bisa mencapai 10.000-an buah per bulan. Jumlah itu bisa bertambah banyak ketika ada proyek pembangunan rumah baru atau taman kota.
“Dengan cuaca panas di Bekasi dan sekitarnya, orang cenderung berlomba menanam tanaman hias di rumah. Tujuannya supaya rumah yang ditempati terasa teduh. Nah, kondisi seperti itu membuat petani semangat untuk mengembangkan bibit baru tanaman hias,” ujarnya.