Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi petani terancam susut. Pasalnya, Rabu (30/4/2014) harga beras di tingkat petani mengalami penurunan sekitar Rp10.000 per karung (isi 50 kg).
Kasus ini, salah satunya, terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Harga beras di tingkat petani di daerah itu bergerak turun dibanding sebelumnya kendati daerah itu belum memasuki masa panen raya padi.
Mulyono, seorang petani di Palolo, Kabupaten Sigi, kepada Antara, mengatakan, meski panen raya padi baru akan berlangsung Juli 2014 di Kecamatan Palolo, tetapi harga beras mulai turun namun penurunan tidak signifikan. ''Harga beras kualitas terbaik, sebelumnya Rp360.000 per karung (isi 50 kilogram), kini Rp350.000," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ruben, salah seorang pemilik penggilingan padi di Palolo. Dia mengatakan beras dari daerah itu sebagian besar dijual ke sejumlah pasar di Kota Palu.
Menurut dia, selama ini tidak ada kesulitan dalam memasarkan hasil panen karena transportasi lancar dan hanya membutuhkan waktu 1,5 jam dengan mobil ke Kota Palu.
Kabupaten Sigi selama ini menjadi salah satu penyangga beras untuk Sulawesi Tengah selain Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Morowali dan Banggai.
Beras di daerah itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sehingga daerah itu tidak pernah ada beras impor dari luar negeri.
Sementara itu, harga beras medium dijual pedagang di pasar-pasar di Palu berkisar Rp7.500,00 - Rp8.000,00 per kilogram, sedangkan harga beras kualitas premium berkisar Rp9.000,00-Rp10.000,00 per kilogram.
Para pedagang di Pasar Masomba, Bambaru dan Manonda Palu mengatakan stok beras tersedia di pasar cukup memadai dan harga stabil.