Bisnis.com,JAKARTA—Menteri ESDM Jero Wacik kembali meminta Freeport mematuhi perundang-undangan yang berlaku di negara ini, termasuk terkait divestasi, jaminan kesungguhan pembangunan smelter dan juga terkait perpanjangan kontrak.
Jero Wacik menyebutkan negosiasi divestasi antara pemerintah dengan perusahaan asal Amerika tersebut berjalan alot dan belum mencapai kata sepakat. Padahal negosiasi ini sudah berjalan cukup lama. Freeport bersikukuh mendivestasi sahamnya 20% saja.
“Freeport bersikukuh hanya mau divestasi 20% saja, sementara pemerintah tetap akan meminta perusahaan asal Amerika itu untuk mendivestasi sahamnya sebesar 51% atau sesuai dengan undang-undang mineral dan batu bara,” katanya, Kamis (24/4/2014).
Berkaitan dengan jaminan kesungguhan, pihak Freeport akhirnya bersedia mematuhi aturan tersebut meskipun pada awalnya perusahaan ini menolak.
Sedangkan terkait perpanjangan kontrak pertambangan, Jero menyebutkan undang-undang baru membolehkan negosiasi perpanjangan kontrak baru dapat dilakukan paling cepat dua tahun menjelang kontrak tersebut habis.
“Kontrak Freeport berlaku hingga 2012, artinya negosiasi perpanjangan kontrak baru bisa dilakukan pada 2019 nanti,” ungkapnya.
Sebagai catatan, Vice Presiden Corporate Communication Daisy Primayanti mengatakan perseroan hanya bersedia mendivestasi sahamnya maksimal 20% saja dan tidak bersedia mendivestasi lebih dari itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
